Data Lemah, Pertanian Indonesia Terus Mundur
Menurut dia, akal-akalan seperti itu bisa terjadi karena ada kepentingan terselubung untuk melancarkan impor pangan.
"Kemungkinan adanya permainan data pertanian karena orang-orang lama masih ada di Kementerian Perdagangan sehingga terjadi fund rising untuk kepentingan politik. Yang namanya impor-impor itu kan dipakai untuk kepentingan tertentu," ujar Firman.
Mengenai data, Sigit juga mengungkapkan hal itu memang menjadi biang kerok pada hampir semua persoalan di Tanah Air. Menurut dia, negara sepertinya tidak serius menangani persoalan tersebut karena besarnya tarik-ulur kepentingan.
"Sehingga rakyat dipaksa mengerti jika menteri pertanian mengatakan kita swasembada, namun nyatanya menteri perdagangan mengambil keputusan impor dengan dalih sebaliknya," papar dia.
Sigit pun menyinggung persoalan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang mematikan petani kecil maupun penyeleb padi kecil karena mengakibatkan mereka kalah bersaing dengan pengusaha besar importir yang bisa mendatangkan produk pertanian lebih murah.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya