Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dari Sunda ke Sahul, Perjalanan Epik Manusia Purba dan Temuan Penting di Tanimbar

Foto : The Conversation

Desa pesisir di Tanimbar, Maluku.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebaliknya, jalur selatan, meski lebih berisiko dengan penyeberangan laut yang lebih besar, juga memiliki situs-situs penting di Kepulauan Sunda Kecil. Flores, Alor, dan Timor, misalnya, menunjukkan bukti hunian manusia lebih dari 40.000 tahun yang lalu, dengan ketergantungan dan adaptasi yang tinggi pada sumber daya laut.

Jejak pelaut handal di Elivavan

Penemuan terbaru di Elivavan, Pulau Fordata, Kepulauan Tanimbar, Maluku, menambah bagian penting pada teka-teki ini. Dengan pertanggalan sekitar 42.000 tahun yang lalu, Elivavan menjadi salah satu situs tertua di Wallacea, dan mengindikasikan proses diaspora yang singkat di sepanjang sisi selatan Wallacea. Jejak hunian tertua dari Flores di sebelah barat hingga Tanimbar di ujung timur menunjukkan umur hunian antara 47 hingga 40 ribu tahun yang bermakna sebagian besar pulau-pulau di jalur selatan telah diokupasi dalam kurun waktu beberapa ribu tahun saja atau bahkan lebih singkat.

Data temuan arkeologi juga mengungkapkan pemanfaatan sumber daya laut dan darat yang tinggi. Penghuni Elivavan banyak mengkonsumsi ikan, kerang, kepiting, bulu babi dan makropod (hewan berkantung seperti kanguru atau walabi).

Invertebrata pesisir seperti kerang, kepiting, dan bulu babi relatif lebih mudah dikumpulkan dan dapat menjadi pilihan makanan ketika perburuan ikan atau makropod tidak berhasil. Menariknya, saat ini tidak diketahui ada makropod di Kepulauan Tanimbar. Kemungkinan mereka telah punah secara lokal beberapa saat sebelum orang Eropa datang melakukan eksplorasi di Maluku pada masa kolonial.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top