Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dari Penutupan Sekolah hingga Vaksin

A   A   A   Pengaturan Font

Dampak Covid-19 hingga sekarang membuat anak-anak tidak bisa sekolah secara tatap muka karena tutup. Masih menjadi pertanyaan kapan sekolah daring akan terus dilakukan dan sekolah tatap muka dapat dibuka lagi.

Jajak pendapat yang dilakukan The Education Trust menemukan hampir 9 dari 10 orang tua khawatir anak-anak tertinggal pelajaran sekolah. Mereka menyatakan anak-anak tidak mendapat ilmu sebagaimana mestinya dengan kelas daring.

Emisi Menurun

Salah satu sisi positif Covid-19, menurunnya emisi karbon dioksida. Aktivitas industri dan transportasi yang lesu mengurangi polusi udara di perkotaan seluruh dunia. Sebuah studi yang diterbitkan 19 Mei di jurnal Nature Climate Change menemukan, emisi karbon dioksida global harian turun 17 persen pada awal 2020 dibanding periode sama pada 2019.

"Kemungkinan besar akan menyebabkan pengurangan emisi terbesar sejak Perang Dunia II," kata Kepala Riset Dampak Iklim di Met Office Hadley Center di Inggris, Richard Betts.

Vaksin Baru

Pengembangan vaksin baru umumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga beberapa dekade. Namun, pada pandemi Covid-19 para ilmuwan berhasil menyingkat waktu penciptaan vaksin SARS-CoV-2 hanya kurang dari setahun. Padahal ketika awal penularan virus ini tidak banyak diketahui.

Saat virus berhasil diidentifikasi, para ilmuwan bertindak cepat dalam pengembangan vaksin. Pada pertengahan Maret, uji coba awal pada manusia telah dimulai. Kemudian, bulan September, vaksin siap untuk uji coba lebih lanjut kepada ribuan peserta.

Pada bulan Desember, AS telah mengesahkan dua vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna. Hal itu dilakukan setelah uji coba menunjukkan hasil yang mengesankan. Kedua vaksin menggunakan molekul yang dikenal sebagai mRNA untuk merangsang respons kekebalan terhadap virus korona. Kedua vaksin menjadi vaksin mRNA pertama diizinkan untuk digunakan dan telah disuntikkan kepada orang pertama yaitu Sandra Lindsay, seorang perawat di ruang perawatan intensif di rumah sakit di AS. hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top