Dapat Cuan dari Ikan Dingkis di Tahun Baru Imlek
Nelayan Belakangpadang mencium ikan dingkis hasil tangkapan dari kelong miliknya.
Panas, hujan, dingin malam dirasakan di atas kapal pancung yang ukurannya tidak lebih besar dari badan para nelayan itu. Tapi semua itu tak menjadi soal demi mendapatkan si ikan dingkis, makanan primadona saat Imlek.
Tak jarang nelayan sudah berjaga selepas magrib. Lalu, esok harinya tidak ada ikan yang terjaring. Namun sekalinya terjaring, bisa sampai berkilo-kilogram.
Demi memastikan adanya ikan, terkadang nelayan harus menyelam untuk melihat langsung keadaan jaring yang dilepas. Begitu diketahui ikan telah banyak, barulah jaring diangkat kemudian dipanen.
Dijual ke Singapura
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya