
Dana Program Kartu Sembako Telah Disalurkan kepada 18,8 Juta Penerima
Direktur Bisnis Jaringan dan Keuangan PT Pos Indonesia, Charles Sitorus.
Foto: IstimewaJAKARTA - PT Pos Indonesia membuktikan penyaluran dana bantuan tunai program sembako dengan sangat cepat dan tepat sasaran. BUMN ini telah menyalurkan lebih dari 90 persen hanya dengan waktu dua pekan atau 14 hari yaitu kepada 18,8 juta penerima.
Direktur Bisnis Jaringan dan Keuangan PT Pos Indonesia, Charles Sitorus menjelaskan bahwa pigaknya mendapatkan kepercayaan dari pemerintah melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian Sosial untuk menyalurkan dana tunai kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Masing-masing penerima mendapatkan uang tunai sebanyak 600 ribu rupiah untuk tiga bulan (Januari, Februari, dan Maret).
"Berdasarkan perjanjian kerja sama, Pos Indonesia diberikan waktu selama 105 hari sejak 20 Februari 2022. Namun, Pos Indonesia diminta Presiden Jokowi untuk mempercepat penyaluran dana sekitar dua minggu. Pos Indonesia berhasil menjawab permintaan itu dengan menyalurkan dana kepada 90 persen dari keseluruhan total KPM. Padahal, total penerima bantuan kali ini jauh lebih banyak ketimbang bantuan sebelumnya. Kemudian waktu yang diharapkan jauh lebih singkat ketimbang sebelumnya," kata Charles dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/3).
Ia menambahkan hingga 17 Maret 2022, penyaluran dana sudah mencapai sekitar 96 atau 97 persen. Jika dihitung dari masa kontrak 105 hari atau sekitar tiga bulan, Pos Indonesia hampir menuntaskan kurang dari sebulan. Dan diakuinya bahwa sejumlah tantangan terkait penyaluran dana ini. Di samping persoalan alam dan geografis juga metode penyaluran bantuan periode sebelumnya.
Menurut Charles dalam banyak forum, salah satu kendala klasik dalam penyaluran bantuan sosial atau dana kepada masyarakat ialah soal tepat sasaran atau tidak. Charles meyakini penyaluran bantuan dana kali ini lebih tepat sasaran. Sebab, Pos Indonesia menggunakan teknik geotagging. Artinya, petugas akan memotret langsung wajah dan rumah setiap KPM atau penerima yang telah terverifikasi. Upaya ini menjadi ikhtiar dan jawaban agar penerima bantuan tepat sasaran. Dan pihaknya menambahkan model bantuan ini juga diyakini sesuai kebutuhan masyarakat.
"Tantangannya paling kita rasakan perlu effort yang lebih besar di Papua. Penyaluran biasa dilakukan secara kolektif atau komunitas. Tapi ini penyaluran langsung. Kita melakukan pendekatan dengan tokoh informal; pendeta gereja dan ini bisa berjalan. Lebih lanjut, tantangan lainnya adalah perubahan data KPM. Hal itu lantaran KPM tidak dapat ditemui secara langsung dan perubahan alamat," katanya.
Sementara itu, masyarakat sangat antusias menerima bantuan dalam bentuk uang tunai. Sebab, dengan uang tunai mereka lebih leluasa berbelanja sesuai kebutuhan. Salah satunya, Farida. Penerima manfaat dari Kota Bandar Lampung ini sehari-hari berdagang pecel dan Soto. Setiap hari, Farida berdagang demi memenuhi kebutuhan anak-anak. Terlebih suaminya telah meninggal dunia sejak 2011 akibat kecelakaan lalu lintas.
"Bisa menerima bantuan dana program kartu sembako dari Kemensos, sangat kami terima penuh. Saya senang banget dapat bantuan. Siapa coba yang mau kasih uang cuma-cuma di zaman Covid-19, zaman susah, begini?" ucapnya.
Farida mengatakan uang bansos senilai 600 ribu rupiah akan digunakan Farida untuk berbelanja sembako. Sebelumnya, dirinya juga mebdapatkan bantuan beras, ayam, buah, dan telur dari Pemerintah. Kalau sekarang, terima tunai. Uangnya dipakai untuk membeli sembako dan memenuhi kebutuhan hidup.
Kebahagiaan pun tak hanya dirasakan oleh KPM. Warga yang tak mendapat bantuan ikut senang. Misalnya, Ida Lina, pedagang sayur di Rajabasa, Bandar Lampung.
"Walau saya enggak dapat bantuan, saya senang karena sayuran saya dibeli oleh mereka yang menerima bantuan. Alhasil warung saya jadi laku juga, membantu buat tambahan biaya hidup keluarga saya," tutupnya.
Berita Trending
- 1 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 2 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 3 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 4 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
- 5 Kemensos Akan Tertibkan Pelayanan Lembaga Kesejahteraan Sosial