Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Infrastruktur

Dana Desa Perkecil Kesenjangan Ekonomi

Foto : istimewa

Eko Putro Sandjojo

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menegaskan kucuran dana desa memperkecil rasio gini atau tingkat kesenjangan di desa. Perekonomian desa semakin membaik seiring kucuran dana desa yang mencapai 257 trilliun rupiah dalam lima tahun terakhir.

Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo menjelaskan, terkait dana tersebut, desa mampu membangun infrastruktur dalam skala besar. "Itu massif dalam empat tahun terakhir dan belum terjadi sebelumnya," ujarnya Eko dalam rapat kerja teknis (Rakernis) 2019 di Jakarta, akhir pekan lalu.

Berkat dana desa, desa mampu membangun antara lain hampir 200.000 kilo meter (km) jalan desa, puluhan ribu pendidikan anak usia dini (PAUD), Posyandu, Pasar, Bumdes, dan Embung. Desa juga mampu membangun hampir 1 juta unit sarana air bersih ke rumah-rumah di desa.

Pembangunan ini memberikan efek positif yang mana kemiskinan di desa rate penurunannya tidak kalah dengan rate penurunan di kota, tingkat kesenjangan (gini ratio) di desa lebih rendah dari pada di kota, dan angka pengangguran di desa juga lebih kecil jauh dari pada di kota.

"Pendapatan perkapita di desa naiknya hampir 50 persen, dari Rp 572 ribu perkapita perbulan menjadi 804 ribu rupiah per kapita per bulan. Juga angka Stunting dari 37,2 persen menjadi menjadi 30,2 persen dalam 4 tahun terakhir," ungkap Eko.

Eko menyebutkan, dalam RPJMN 2015-2019, Kemendes PDTT ditargetkan mengentaskan 5.000 desa tertinggal sampai akhir 2019. Menurut sensus potensi desa yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, ada 6.500 desa berhasil dientaskan.

Selain itu, dari target menciptakan 2.000 desa mandiri, saat ini sudah ada 2.650 sekian desa dengan status mandiri. "Jadi, beberapa target dalam RPJMN sebenarnya sudah terlampaui," kata Eko.

Terkait dengan BUMDes, Eko menargetkan tahun ini, pihaknya menargetkan 75 ribu BUMDes terbangun di semua desa. Itu meningkat dari 2017 yang mana jumlah BUMDes baru 45.549 unit. Kemendes PDTT akan terus mendampingi pembentukan dan aktivitas BUMDes.

Eko optimistis dengan adanya dana desa sebesar 70 trilliun rupiah pada 2019 perekonomian di desa akan semakin membaik. Dengan dana sejumlah itu, setiap desa akan mengantongi dana untuk pembangunan desa sebesar 700 juta hingga 4 milliar rupiah.

Kian Fokus

Adapun Rakernis tersebut untuk memfokuskan wilayah program kerja dan isu-isu yang akan digarap pada tahun ini dan 5 tahun ke depan. Serta melakukan evaluasi atas sejumlah program kerja yang dilaksanakan tahun lalu.

Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Kemendes PDTT, Aisyah Gamawati menyampaikan rapat ini penting untuk mensinkronkan serta mensinergikan program kerja dengan unit kerja lain di lingkungan Kemendes PDTT maupun dengan Kementerian lain.

Sesuai dengan amanah penugasan pemerintah, wilayah kerja Ditjen PDTu itu mencakup wilayah perbatasan, pulau terluar, pulau kecil, daerah rawan pangan, rawan bencana, dan daerah pasca konflik. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top