Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dampak Hujan Deras, Banjir dan Longsor Terjang Wilayah Utara Kabupaten Sukabumi

Foto : ANTARA/Aditya Rohman

Petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Sukabumi unsur TNI/Polri saat membersihkan sisa lumpur yang terbawa oleh banjir di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (3/4/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Sukabumi - Hujan deras yang turun sejak sore hingga malam pada Rabu memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di wilayah utara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cibadak dan Cicurug.

"Hingga pukul 21.00 WIB tim masih berada di lokasi untuk menanggulangi dan mendata dampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa titik di Kecamatan Cicurug," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Rabu.

Informasi yang dihimpun dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cicurug untuk bencana banjir terjadi di dua lokasi yakni di Kampung Sindangpalay, Desa Pasawahan dan Kampung Lio, Desa Mekarsari. Sementara untuk bencana tanah longsor terjadi di Perumahan Bukit Cidahu Asri, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug.

Untuk ketinggian banjir diperkirakan mencapai satu meter dengan jumlah rumah yang terdampak mencapai 10 unit, selain rumah banjir juga merendam madrasah ibtidaiyah di Kecamatan Cicurug. Hingga kini petugas gabungan dari BPBD dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi masih berada di lokasi.

Bencana banjir, tidak hanya terjadi di wilayah Kecamatan Cicurug, tetapi juga merendam sejumlah rumah dan masjid di Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak. Namun belum diketahui secara pasti berapa unit rumah yang terendam.

Menurut Medi, banjir ini dipicu hujan deras yang mengakibatkan air sungai yang berada di sekitar permukiman warga meluap dan merendam sejumlah rumah yang berada di sekitar aliran sungai.

"Untuk air sampai saat ini sudah berangsur surut, petugas di lapangan masih memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Untuk kerugian masih dalam pendataan," tambahnya.

Di sisi lain, Medi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan isu bencana yang ada di media sosial, seperti adanya video yang memperlihatkan satu unit mobil terseret banjir bandang, ternyata setelah ditelusuri kejadian itu tidak ada.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top