![Dalam Lima Bulan, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp179 Triliun](https://koran-jakarta.com/images/article/phpgsgdj__resized.jpg)
Dalam Lima Bulan, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp179 Triliun
![Dalam Lima Bulan, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp179 Triliun](https://koran-jakarta.com/images/article/phpgsgdj__resized.jpg)
Bahkan, belanja pegawai porsinya sekitar 26 persen dari total belanja pemerintah. Bhima menambahkan dengan postur belanja yang kurang produktif tersebut maka efektivitas utang jadi berkurang.
Belanja belum bisa menstimulus sektor riil, sehingga rasio pajak bahkan turun di kisaran 9 persen pada 2017. Semestinya, imbuh dia, utang bisa mendorong penerimaan pajak. Akan tetapi, fakta yang terjadi utangnya naik 7,6 persen (yoy), tapi pertumbuhan realisasi pajak cuma naik 4 persen.
Dampak Proteksionisme
Sementara itu, menanggapi defisit neraca perdagangan Mei 2018, Bhima mengemukakan defisit perdagangan itu sesungguhnya terjadi karena besarnya impor dipengaruhi pelemahan kurs rupiah serta membengkaknya defisit migas.
Di sisi lain, ekspor produk andalan menyusut akibat dampak proteksionisme global. Indikator dampak kurs rupiah terhadap impor,
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya