Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemimpin Agama

Dai Milenial: Sebab Islamophobia Itu Terorisme

Foto : Istimewa

Husein Ja’far Al Hadar

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dai milenial Husein Ja'far Al Hadar mengatakan, stigma islamophobia muncul akibat sifat-sifat radikal dan teroris. "Jadi, penyebab islamophobia justru radikal terorisme," katanya di Jakarta, Kamis (14/10).

Maka, kalau pemerintah berupaya menekan radikal terorisme,lalu memunculkan islamophobia, itu adalah logika amburadul. Ungkapannya ini menanggapi narasi dari kelompok-kelompok yang menyebut bahwa penanggulangan paham radikal terorisme yang mengatasnamakan agama oleh pemerintah telah melahirkan islamophobia.

Ia memandang, upaya penanggulangan terorisme yang dilakukan pemerintah justru merupakan langkah penyelamatan untuk melindungi nilai-nilai Islam dari tindakan-tindakan yang bisa menyebabkan terkotorinya ajaran agama Islam yang mulia dan rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam).

Dia memberi contoh, saat ini Indonesia menjadi kiblat Islam dunia karena Islam yang moderat. Maka, tuduhan adanya islamophobia di sini, membuat kita semakin yakin bahwa langkah mengikis terorisme itu benar adanya. Sebab itu sebagai upaya menyelamatkan umat Islam dari orang-orang yang ingin membuat Islam tunduk kepada kepentingan mereka.

Pria yang meraih gelar Magister bidang Tafsir Qur'an dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga menjelaskan dua alasan dasar penyebab masyarakat kerap tidak menyadari dan mudah terpancing gerakan makar untuk memecah bangsa.

Pertama, kurang pahamnya orang-orang atau kelompok terhadap Islam. Ketidakpahaman itu bersumber dari kebodohan. Sebab kebodohan, keawaman, ketidakpahaman bisa menjadi bencana besar bagi umat Islam. "Orang-orang tersebut memahami seolah-olah agama Islam itu harus keras. Jihadnya harus berperang dan sebagainya," Husein.

Kedua, ketidakjernihan dalam hati. Hati mereka dikotori oleh nafsu, kepentingan pragmatisme dan sebagainya. Maka, bukan mereka yang menjadi hamba bagi agama Islam, tetapi agama Islam dijadikan alat untuk propaganda kepentingan mereka. Masih banyak masyarakat yang belum sadar bahwa lahirnya bangsa Indonesia ini merupakan rahmat Allah SWT yang tidak dimiliki bangsa lain.

"Kita perlu menyadari bahwa kita memiliki sesuatu yang sangat besar. Kita di Indonesia punya Pancasila dari awal sampai sekarang. Itu abadi. Pancasila adalah sesuatu yang merukunkan dan mempersatukan kita. Maka, Pancasila harus dijaga," tandas Husein Ja'far.

Direktur Akademi Kebudayaan Islam Jakarta ini mengungkapkan, ada cara untuk menjaga rahmat yang diberikan Allah serta untuk menjaga diri agar tidak mudah terpapar ideologi lain. Menurutnya, caranya dengan menyadari bahwa Pancasila adalah sesuatu yang sudah sesuai dengan berbagai nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

"Pertama kalau kita bicara nilai luhur kemanusiaan, Pancasila itu telah melindungi seluruh nilai-nilai kemanusiaan kita," jelasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top