Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Harga | Pemerintah Terlambat Antisipasi Gejolak Harga Sejumlah Komoditas Pangan

Daerah Defisit Pangan Diintervensi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Diperlukan perbaikan sistem produksi, instrumen distribusi, manajemen logistik baik gudang penyimpanan maupun teknologi pengemasan, hingga penentuan harga yang dikendalikan pemerintah.

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memantau perkembangan produksi komoditas pangan di lapangan. Pengawasan ketat khusus dilakukan selama Ramadan hingga Lebaran.

Pejabat eselon 1 Kementan sengaja ditugaskan untuk turun ke daerah-daerah memantau perkembangan stok dan produksi di lapangan, melakukan mapping mana zona merah dan zona hijau. Zona merah menunjukkan daerah itu defisit, sementara zona hijau menandakan tak ada masalah stok dan produksi.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan instansi tersebut secara khusus memantau produksi dan ketersediaan. Dia menambahkan kemampuan produksi pangan setiap daerah berbeda-beda. Ada yang defisit, tetapi ada pula yang kelebihan produksi atau surplus. Untuk daerah yang defisit itu, pemerintah tentu akan intervensi.

"Apabila ada daerah yang defisit akan dibantu oleh daerah yang surplus. Banten misalnya, kekurangan stok telur maka akan dibantu oleh Jawa Timur, begitu juga daerah daerah lainnya," tegasnya saat meninjau Ketersediaan Stok Pangan di Toko Tani Centre, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (8/4).

Mentan memastikan stok 12 pangan pokok aman. Dirinya mengakui menghadapi bulan Ramadan memang terjadi dinamika harga. Belum lagi ditambah dengan dampak dari geopolitik di kawasan Eropa Timur (Russia vs Ukraina) yang memberi efek terhadap harga pangan global.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top