Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cuaca Ekstrem, Gelombang Tinggi hingga 6 Meter Terjadi pada 26-27 September

Foto : ANTARA/Ari Bowo Sucipto

Seorang nelayan membersihkan perahu miliknya di pantai Kondangmerak, Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk waspada gelombang tinggi hingga enam meter yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan di Indonesia pada 26-27 September 2022.

"Waspada gelombang sangat tinggi hingga enam meter di sejumlah perairan Indonesia," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin (26/9).

Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi, lanjut dia, terpantau di perairan utara Sabang, perairan Batam, perairan Banten, Selat Sunda, perairan selatan Jawa Barat, Laut Jawa, Selat Lombok bagian utara, Selat Makassar bagian selatan, Laut Arafuru.

Ia mengatakan kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Simeulue-KepulauanNias, perairan Kepulauan Batam, Laut Natuna Utara, perairan KepulauanAnambas-KepulauanNatuna, Laut Natuna, perairan KepulauanKarimata, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa bagian timur, perairan KepulauanKangean, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, Selat Makassar bagian tengah dan selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, perairan PulauSawu-Kupang-Pulau Rote, Laut Sawu, Selat Ombai.

Selain itu, Laut Sulawesi bagian barat, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan KepulauanSitaro, perairan Bitung, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera, perairan timur Biak, perairan Jayapura-Sarmi, Samudra Pasifik utara Biak-Jayapura, Laut Arafuru bagian timur.

Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat PulauSimeulue-Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Aceh-KepulauanMentawai, perairan selatan Bali-Sumbawa, perairan selatan Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan NTT.

Untuk gelombang tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Banten-NTB.

Eko Prasetyo meminta masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Kapal feri(kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top