Cuaca Buruk Pengaruhi Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok

TANGERANG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, menyebutkan bahwa kenaikan sejumlah harga bahan pokok dipengaruhi cuaca buruk yang membuat hasil panen petani berkurang. "Musim pancaroba berefek pada banyak masalah. Dari segi distribusi hasil panen akan dipengaruhi masalah transportasi, sehingga berpengaruh pada kestabilan harga," kata Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat di Tangerang, pekan lalu.
Ia menyebutkan, memasuki bulan Juni seharusnya sudah musim kemarau. Tetapi kini kondisinya masih musim penghujan, sehingga membuat kualitas sejumlah komoditas menurun. "Cuaca kurang baik ini sangat mempengaruhi produktivitas petani. Tambah lagi adanya risiko penyakit buah/tanaman yang mengakibatkan penurunan kualitas," katanya.
Iskandar menjelaskan komoditas yang naik harga karena cuaca buruk di antaranya cabai merah keriting, cabai merah besar, bawang merah, dan sayur-sayuran. Sementara itu, komoditas lainnya seperti telur dan daging juga naik karena penurunan produktivitas selama musim penghujan.
Sedangkan kenaikan harga daging karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Berdasarkan pantauan, harga komoditas yang naik seperti cabai merah keriting dan besar dari 40.000 rupiah per kilogram menjadi 100.000 rupiah per kilogram.
Kemudian, bawang megah dari 32.000 per kilogram menjadi 63.000 per kilogram. Sedangkan bawang putih dari 25.000 per kilogram menjadi 40.000 per kilogram. Selanjutnya, harga telur ayam broiler dari 24.000 menjadi 28.000 per kilogram. Daging ayam ras 35.000 menjadi 50.000 per kilogram. Sedangkan daging sapi 110.000 menjadi 140.000 rupiah per kilogram.
Untuk menekan kenaikan harga tersebut, Disperindag Tangerang akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat untuk stabilisasi harga dan memenuhi kebutuhan pangan. "Kita akan berupaya menekan kenaikan harga saat ini dengan koordinasi instansi terkait lainnya," kata Iskandar.