Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Birokrasi | Revolusi Industri 4.0 Berdampak pada Perubahan Teknologi

CPNS Mesti Ikuti Kemajuan Iptek

Foto : ANTARA/WAHYU PUTRO A

KULIAH UMUM | Presiden Joko Widodo saat memberikan kuliah umum bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang diselenggara¬kan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang sudah lolos seleksi mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Para CPNS juga harus bisa mengikuti dinamika sosial, politik serta gagasan inovatif yang ada.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan Kuliah Umum (Presidential Lecture) kepada CPNS Hasil Seleksi Tahun 2017, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3).

"Sebagai birokrat, jangan lupa juga harus selalu dengar keinginan-keinginan masyarakat itu apa. Kalau masyarakat pingin dilayani cepat, jangan saudara melayaninya dengan lambat, dimaki-maki kita nanti," kata Presiden Jokowi.

Hadir mendampingi Presiden Jokowi di antaranya Menteri Sekertaris Negara, Pratikno, Menteri Pendayaan Aparutur Negera Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadi Moeljono, dan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly.

Presiden berpesan kepada para CPNS agar dalam bekerja memiliki rasa ingin tahu yang kuat, sehingga pekerjaan yang dikerjakannya bisa berhasil sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu, jangan melulu menjalankan rutinitas yang monoton.

"Saudara harus terus penuh dengan rasa ingin tahu. Ini penting sekali. Kalau bahasa anak muda sekarang, harus 'kepo'. Harus 'kepo' terhadap perkembangan iptek, inovasi, dinamika zaman, aspirasi dan keinginan masyarakat, jangan hanya 'kepo' terhadap mantan pacar saja," ucap Presiden yaang langsung disambut tertawa para CPNS yang hadir.

Presiden menuturkan, para CPNS yang terpilih ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar, baik itu terkait sosial, hukum hingga menjunjung tinggi etika dan sopan santun.

"Sebagai warga negara yang terpilih dari 2,4 juta menjadi 33 ribu orang, saudara-saudara menjadi sosok istimewa bagi bangsa kita ini karena terpilih tadi," turtur Presiden.

Selain istimewa, Presiden menjelaskan para CPNS yang terpilih juga menjadi simpul pemersatu bangsa serta pembela pancasila yang aktif mengamankan dan mengamalkannya.

"Jadilah birokrat-birokrat yang penuh integritas dan bebas dari korupsi, melayani masyarakat, serta birokrat yang membawa lompatan-lompatan kemajuan bagi kejayaan bangsa kita Indonesia," jelas Presiden.

Perubahan Besar

Dihadapan ribuan para CPNS, Kepala Negara juga menyampaikan adanya Revolusi Industri 4.0 yang telah membawa perubahan besar dalam tatanan dunia. "Ini harus kita sadari dan ini harus kita pahami bersama-sama," katanya.

Karena revolusi tersebut, lanjutnya, berdampak kepada perubahan teknologi yang akan memunculkan tantangan baru. Tak hanya itu, lanskap sosial budaya juga akan berubah dengan interaksi digital yang semakin dominan.

Selain itu, lanskap ekonomi juga akan berubah dengan berkembanganya digital ekonomi. "Dan, lanskap politik pun juga akan berubah dengan berkembangnya sosial media dan smakin aktifnya netizen," ucapnya.

Sebab itu, pemerintah dituntut untuk bekerja lebih cepat, responsif, dan efisien. "Birokrasi juga sama," jelas Presiden.

Jokowi memberikan contoh terkait perizinan saat dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, perizinan bisa dilakukan lebih efisien tapi kenyataanya jadi lama.

"Saya ngecek urusan perizinan untuk mendapatkan namanya SIUP yang hanya satu lembar. Isinya, nama perusahaan, pemilik, alamat, modal usaha dan jenis usaha. Saya dapat kabar izin siup perlu waktu dua minggu," ceritanya.

Padahal, kata Kepala Negara urusannya hanya nulis lima tulisan. "Saya suruh nyoba saya datang ke kantor perizinan. Saya minta SIUP. Saya hitung hanya dua menit selesai," ungkapnya. fdl/E-3

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top