Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Perkuat Penerapan Protokol Kesehatan

Covid-19 Naik, Masyarakat Harus Pakai Masker Lagi

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

MATARAM - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan ketika terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia maka masyarakat pun diharapkan dapat tetap memakai masker di ruang terbuka. "Protokol kesehatan tetap kita ketatkan, masker terutama ya. Saat ada kenaikan terpaksa masker harus dipakai lagi.

Jadi, kelonggaran itu kita tarik dulu sampai nanti situasinya memungkinkan baru kita buka lagi," kata Wapres, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (1/7).

Padahal pada 17 Mei 2022, Presiden Jokowi telah menyampaikan adanya pelonggaran kebijakan pemakaian masker di area terbuka dengan mempertimbangkan pandemi Covid-19 yang dinilai terkendali. "Kita sudah punya ukuranukuran, di daerah-daerah itu ada levelnya, kemarin sudah di level 1 semua.

Jadi kalau ada daerah yang naik, ya terpaksa dinaikkan levelnya, kemudian juga ada pembatasan-pembatasan sesuai dengan levelnya," tambah Wapres. Namun, Wapres meminta agar jangan sampai ada kenaikan level pembatasan di masyarakat. "Karena kita tidak ingin mengurangi mobilitas masyarakat, sebab itu berpengaruh pada yang sudah membaik," ungkap Wapres.

Pengendalian Covid-19

Wapres pun meminta agar pemerintah daerah dapat melakukan pengendalian kasus Covid- 19 di masing-masind daerah.

"Bagaimana kita mengendalikan, pendekatannya, pendekatan kedaerahan, provinsi mana yang ada kenaikan itu, kemarin itu DKI kan (yang kasusnya meningkat)? Jabotabek, itu yang kita coba atasi melalui kembali vaksinasinya digencarkan mungkin ada sudah mulai melemah ya kita vaksinasi kembali supaya memiliki kekebalan," ungkap Wapres.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, memperkirakan laju kasus Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta segera mencapai puncak dalam waktu dekat.

"Jakarta yang paling banyak kena Omicron. Kalau kata saya, Jakarta sebentar lagi sampai puncaknya," kata Menkes saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Kemenkes Jakarta Selatan, Rabu (29/6). Berkaca pada gelombang Delta yang terjadi di Indonesia pada Juli 2021, kata Budi, puncak kasus Covid-19 di tingkat populasi terjadi saat dominasi varian virus sudah di atas 80 persen dari total populasi.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, melaporkan Indonesia telah mencapai kenaikan kasus positif hingga 620 persen.

Seperti dikutip dari Antara, Wiku dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Jumat, mengatakan kenaikan kasus positif Covid-19 secara nasional, terhitung hingga 28 Juni 2022, juga diikuti kenaikan di tingkat global oleh sejumlah negara, setelah sempat mempertahankan penurunan kasus yang cukup lama. Dia mengatakan perkembangan di setiap negara dapat berbeda-beda karena karakteristik dan pola pengendalian Covid-19 di negara tersebut.

"Jika diurutkan berdasarkan persentase kenaikan kasus positif mingguan tertinggi yaitu Indonesia menjadi yang paling signifikan kenaikannya yaitu naik 620 persen dalam 28 hari," ujar Wiku.

Angka tersebut disusul dengan Bangladesh mengalami kenaikan 500 persen dalam 22 hari, Inggris naik 380 persen dalam 23 hari, Italia naik 241 persen dalam 25 hari, Jerman 209 persen dalam 22 hari, Singapura naik 116 persen dalam 18 hari, Malaysia naik 49 persen dalam 19 hari dan Amerika Serikat naik 14 persen dalam 8 hari.

"Hal ini penting menjadi perhatian, karena dengan meningkatnya kembali kasus pada beberapa negara tersebut, artinya kita perlu kembali waspada dan ini membuktikan bahwa Covid-19 masih ada," ujar Wiku. Wiku mengatakan di Indonesia selama 2 hari berturut-turut kasus harian terus berada di atas angka 2.000 kasus.

Meskipun angka ini terbilang tidak besar jika dibandingkan dengan angka pada berbagai puncak kasus yang telah dilewati, namun tetap perlu segera ditekan, agar tidak semakin bertambah, terlebih kasus positif di Indonesia. Berkaca pada grafik kasus per bulan di tahun 2021 di bulan yang sama dengan sekarang yaitu Mei hingga Juni, terjadi kenaikan sebesar lebih dari 200.000 kasus.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top