Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Come to Papa!

Foto : koran jakarta/ALOYSIUS WIDIYATMAKA
A   A   A   Pengaturan Font

Menurut dia, di tempat-tempat seperti ini juga terlalu banyak membayar. Katanya, parkir membayar. Masuk membayar. Foto membayar. "Repotlah kita yang belum kerja begini," keluh mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta Barat tersebut. "Akhirnya, kita hanya bisa foto di satu-dua spot. Selebihnya berjalan-jalan sambil melihat-lihat saja," tambah dia.

Banyak pengunjung usul dikurangi membayarnya. Misalnya, dijadikan paket masuk sebagai tiket terusan. Jadi, tidak setiap foto di spot selalu membayar. Hanya sayangnya, lokasi-lokasi tersebut dibuat perorangan, terutama di Bukit Bintang. Jadi bukan dibuat bersama-sama, makanya sulit memutuskan tiket paketan. Tapi, ini memang perlu dipikirkan pengelola agar tidak ditinggalkan pengunjung. wid/G-1

Destinasi dengan Jalur Ekstrem

Perjalanan menuju ke perbukitan selalu harus berhati-hati karena biasanya jalurnya selain menanjak juga berkelok-kelok, apalagi kalau jalannya cukup sempit, sehingga sulit bila terjadi papasan mobil. Itu pula yang harus dilakukan para pengunjung saat menuju ke Panorama Pabangbon (Papa) di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dari Jakarta, wisatawan dapat melalui Tol Jagorawi keluar di eksit Sentol Selatan. Dari sini, dilanjut bablas sampai masuk lagi tol lingkar Bogor sampai akhir. Dari ujung tol ini, pengunjung harus mulai berjuang dengan kemacetan dengan puncak kepadatan nanti menjelang Kampus IPB Dramaga, lalu dilanjutkan menuju Leuwiliang.

Jalur ini kalau hari libur atau Minggu sangat padat alias macet sekali. Maka lebih baik datang lebih pagi, agar tak terlalu macet. Setelah keluar dari jalan raya Leuwiliyang- Bogor, saat belok kiri, jalan mulai memasuki jalur sempit sehingga kalau berpapasan dengan mobil lain harus benar-benar ekstrahati-hati.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top