Sabtu, 14 Des 2024, 07:09 WIB

City dan MU Harus Adu Kekuatan Dalam 'Derby'

Haaland menggiring bola I Striker Manchester City, Erling Haaland menggiring bola saat pertandingan Community Shield FA Inggris antara Manchester City versus Manchester United di Stadion Wembley, Londonbeberapa waktu lalu.

Foto: HENRY NICHOLLS / AFP

LONDON – Awal musim Liga Inggris berlangsung sulit bagi Pep Guardiola dan Manchester City. The Citizen menjadi sorotan utama karena berada di ambang krisis besar. Situasi sulit yang dialami City bahkan mengalihkan perhatian dari situasi yang melanda Manchester United.

MU masih berada dalam dalam kekacauan. Klub berjuluk Setan Merah itu memecat Erik ten Hag Oktober lalu. Dia baru saja berpisah dengan direktur olahraga Dan Ashworth setelah hanya lima bulan bekerja. Kini terperosok di peringkat ke-13 di bawah pelatih baru Ruben Amorim.

Kekalahan MU 3-2 di kandang dari Nottingham Forest akhir pekan lalu menunjukkan betapa besar tugas yang menanti Amorim untuk membangkitkan kembali Old Trafford. Namun, kehancuran performa City yang lebih dramatis menjadi sorotan utama jelang laga derby yang berlangsung Minggu (15/12) di Stadion Etihad.

City hanya memenangkan satu dari 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi. Saat ini, tim asuhan Guardiola berada di posisi keempat Liga Inggris, delapan poin di belakang Liverpool yang memimpin klasemen, dan menghadapi ancaman tersingkir dari Liga Champions dengan cara yang memalukan.

Cedera pemain kunci dan penurunan kepercayaan diri membuat City kalah 2-0 dari Juventus tengah pekan ini semakin menambah tekanan. Beberapa pengamat bahkan menyebut ini akhir dari era emas Guardiola.

“Kita belum pernah melihat tim asuhan Pep Guardiola bermain seburuk ini. Dia harus menemukan cara untuk membangkitkan kembali performa dan kepercayaan diri timnya. Tekanan yang mereka hadapi saat ini sangat besar,” ujar mantan bek Manchester United, Rio Ferdinand.

Namun, semua harus dilihat dalam konteks. Sejak terakhir kali MU memenangkan gelar Liga Inggris pada 2013, City telah merebut tujuh gelar. Enam di antaranya di bawah asuhan Guardiola, termasuk empat musim terakhir berturut-turut.

City masih memiliki skuad dengan pemain-pemain bermental juara, dan Guardiola, yang baru saja memperpanjang kontrak berdurasi dua tahun, tidak mungkin meninggalkan klub atau dipecat dalam waktu dekat. Tapi tetap saja, Guardiola mendapat tekanan. ben/AFP/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: AFP, Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan: