Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi

Citra Putra Realty Targetkan Dana IPO Rp93,6 Miliar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Citra Putra Relaty Tb siap melepas sebanyak 520 juta saham ke publik melalui skema penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Jumlah saham yang dilepas setara 20,23 persen dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan setelah IPO. Harga IPO ditawarkan pada rentang 160-180 rupiah, sehingga Perseroan mengincar dana 83,2-93,6 miliar rupiah.

Bertindak sebagai penjamin emisi efek yakni PT Lotus Andalan Sekuritas dan PT OSO Sekuritas Indonesia. Direktur Utama Lotus Andalan Sekuritas, Wientoro Prasetyo, mengatakan valuasi harga IPO menggunakan net asset valuation (NAV) dengan diskon 25-30. Penggunana NAV ini sudah paling tenpak dalam pembentujan harga IPO Perseroan, sebab harga penawaran dibanding dengan NAV akan lebih mahal atau lebih murah.

"Ini sektor properti dan harga 160-180 rupiah itu merupakan diskon dari NAV itu sendiri," ungkapnya di Jakarta, Jumat (28/12). Menurutnya, alasan menggunakan NAV karena pada hotel-hotel yang dimiliki Perseroan terbilang baru.

Lalu, dari sisi laporan keuangan masih merugi sehingga bila menggunakan price earning value (PER) akan lebihh sulit menghitungnya. Begitupula dengan price book value (PBV), posisi harga tanah yang dibeli sebelumnya dan dibandingkan sekarang akan berbeda. "Jadi kita lihat NAV itu juga mengcapture semua karena pendekatan kita bukan hanya asset valuation tetapi juga dari earning," jelas dia.

Dana hasil IPO ini sebesar 94 persen akan digunakan untuk membeli tanah sebagai cadangan tanah (landbank tanah) dan sisanya modal kerja. Tanah yang akan dibeli tersebut berada di sebuah pusat bisnis seluas 7,4 hektare. Direktur Utama Citra Putra Realty, Yudha Bhakti, menjelaskan Perseroan berencana akan membeli tanah di Pontianak dengan luas 8.500 meter kuadrat di pusat kota.

Rencananya akan dibangun mix building, seperti hotel, mal, rumah sakit, pertokoan dan perkantoran. "Di lahan seluas 8.500 meter yang perusahaan beli akan dibangun perhotelan. Kebetulan di Pontianak tidak ada hotel bintang lima," imbuhnya. Bahkan peluang untuk mendirikan hotel lebih besar juga ada, tetapi sampai saat ini belum menentukan siapa yang akan menjadi pengelola, apakah Marriot atau pengelola lain.

Selain membangun hotel tidak menutup kemungkinan bagi Perseroan membangun rumah sakit berskala internasional. "Pengembangan lahan tidak akan lama setelah dibeli, sekitar enam bulan. Tapi paling pentingnya mengamankan lahannya terlebih dahulu. Jadi pengembangan bisa kapan aja," kata dia.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top