Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cita Rasa Lembut dan Kaya Aroma Rasa

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Keju adalah bahan dari susu yang melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari proses tersebut akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara.

Jenis dan ragam keju pun sudah mencapai ratusan dan tekstusnya semakin beragam.Proses pembuatan keju ini, pada prinsipnya dilakukan melalui tiga tahap, yakni koagulasi, penggaraman, dan fermentasi.

Keju yang sudah terbentuk ini, bisa langsung diolah atau disajikan. Tiap negara ternyata juga memiliki tradisi berlainan dalam menyajikan keju ini. Italia misalnya, keju disajikan sebagai hidangan pembuka.

Perancis disajikan sebagai hidangan utama dan Inggris serta Amerika, keju disajikan sebagai hidangan penutup. Sedangkan di Indonesia tidak mengenal aturan di dalam menyajikan keju. Anda sah-sah saja menyantap keju pada saat hidangan pembuka, utama maupun penutup.

Beragam Jenis

Bahan dasar keju adalah susu, bisa dari susu sapi, kambing, domba atau susu kerbau. Sedangkan dari teksturnya dibedakan menjadi dua jenis yakni keju lunak atau soft cheese dan keju keras atau hard cheese.

Keju lunak, misalnya camembert dari Perancis atau ricotta dari Italia. KAndungan lemaknnya cukup tinggi biasanya mencapai 45 persen hingga 65 persen. Di pasaran kita juga sering membaca cream cheese, umumnya keju ini digunakan pada hidangan penutup misalnyacheese cake, sebagai isi pie atau dimakan bersama potongan buah buahan.

Ada juga mozzarella, keju ini paling popular. Keju Italia ini aslinya berasal dari susu kerbau liar. Keju lunak dengan kandungan lemak antara 40 - 50 persen ini sangat sepesifik sifatnya. Mozzarella akan meleleh ketika dipanggang, sangat cocok untuk topping pizza maupun campuran fritata.

Kemudian keju keras. Yang terkenal biasanya disebut keju edam. Asalnya dari Belanda, kandungan lemaknya skeitar 40 persen. Edam sangat cocok untuk campuran kue kering seperti aneka cookies atau taburan pada hidangan panggang. Ada juga parmesan, cocok untuk keju parut. Keju ini sangat cocok untuk taburan pizza, soup maupun olahan aneka pasta. Kandungan lemak keju sekitar 61persen.

Keju cheddar termasuk golongan keju keras. Keju asal Inggris ini paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia termasuk Indonesia. Aromanya tidak terlalu tajam dan cocok digunakan untuk masakan apa saja. Kandungan lemaknya sekitar 48 persen.

Terakhir ada keju emmenthal, keju asal Swiss. Ciri utama keju ini adalah jika dipotong terlihat lubang-lubang. Keju ini banyak disuka karena cita rasanya lembut dan aromanya yang kaya.

Soal manfaatnya sudah pasti cukup baik bagi tubuh. Karena berasal dari bahan dasar susu segar, dan proses pembuatannya yang baik bisa meningkatkan nilai gizi keju. Ada kandungan protein dan kalsiun yang berguna bagi tubuh. Selain itu, keju juga mengandung tinggi karbohidrat, lemak, zat besi, lemak dan fosfor.

Menurut hasil penelitian, jika Anda rajin mengkonsumsi keju, maka dapat mengurangi sindrom pra menstruasi dan memperkuat tulang. Kandungan mineralnya baik untuk melindungi dari caries gigi. Tetapi bagi penderita laktosa intoleran, keju pantang dikonsumsi.

Gula susu (laktosa) yang terkandung dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh. Kandungan garam dan lemak pada keju juga cukup tinggi, karenanya disarankan bagi penderita ginjal, jantung, kantung empedu dan penyakit hati sebaiknya membatasi jumlah konsumsi keju.

Namun, dengan jumlah konsumsi yang tepat, keju masih aman dimakan. Dan tentu saja, bisa diolah dalam berbagai varian makanan dan masakan kita sehari-hari. yun/E-6

Komentar

Komentar
()

Top