Ciptakan Gerakan Antikorupsi 1.000 Mata Awasi 1 Koruptor
Gerakan Antikorupsi
Sulit Bersaing
Dengan perilaku birokrasi yang korup ditambah tekanan dari eksternal yaitu inflasi dan kenaikan suku bunga global, maka mau tidak mau Bank Indonesia (BI) tidak punya pilihan harus menaikkan suku bunga acuan.
Akibatnya, rakyat tambah miskin karena daya beli semakin menurun, pengangguran bertambah karena pabrik yang padat karya semuanya tutup. "Mana mungkin bisa bersaing dengan Tiongkok, Vietnam, dan India. Kalau bersaing gaji buruh rendah itu cara berfikir primitif. Gaji buruh harus naik bukan karena inflasi, tapi karena nilai tambah barang yang dikerjakan. Nilai tambah tidak ada, karena orang tidak mau investasi akibat indeks korupsi yang tinggi," katanya.
Tesla saja sudah membantah mau investasi ke Indonesia. Pemerintah sebenarnya tidak perlu memohon ke investor kalau kebenaran dan kepastian hukum ditingkatkan, mereka akan datang dengan sendirinya.
Belum lagi kata Aditya, transisi politik membuat ketidakpastian tinggi dari banyak faktor yang tidak bisa diperhitungkan secara bisnis. "Jalan keluarnya untuk saat ini seribu mata rakyat mengawasi satu koruptor, supaya tidak ada lagi Kepala Satpol PP yang punya harta puluhan miliar," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya