CIMB Niaga Finance Menerima Pendanaan Sindikasi Syariah Sebesar Rp700 Miliar
Direktur Finance & Strategy CIMB Niaga Finance, Imron Rosyadi saat memaparkan kinerja perseroan beberapa waktu lalu
Foto: IstimewaJAKARTA- PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) menerima pembiayaan sindikasi dari bank-bank syariah dengan skema Musyarakah senilai 700 miliar rupiah. Pendanaan itu akan digunakan untuk meningkatkan aset kelolaan seiring dengan perbaikan ekonomi sekaligus kepercayaan pasar atas kinerja perseroan yang semakin membaik.
Penandatangan akad pembiayaan dilakukan di Jakarta, pekan lalu oleh PT CIMB Niaga Auto Finance dengan bank-bank Syariah penyalur pembiayaan yaitu PT Bank Muamalat Indonesia.Tbk, PT Bank Aceh Syariah, UUS PT Bank BPD Bank Sumsel Babel, UUS PT BPD Kalimantan Selatan dan UUS PT BPD Jawa Tengah.
Direktur Finance & Strategy CIMB Niaga Finance, Imron Rosyadi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (5/12) mengatakan strategi pembiayaan perseroan lebih mengutamakan penyaluran pembiayaan syariah atau syariaf first.
Pada posisi Oktober 2022, perseroan telah mencatat pembiayaan baru sebesar 6,8 triliun rupiah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 sebesar 4,2 triliun rupiah. Pencapaian tersebut tumbuh 63 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
"Dari total pembiayaan baru yang kami salurkan, porsi pembiayaan syariah mencapai 60 persen," kata Imron.
Sedangkan, total aset kelolaan CIMB Niaga Finance kata Imron, saat ini mencapai 9,2 triliun rupiah atau tumbuh 45 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 6,4 triliun rupiah.
Sejalan dengan peningkatan aset kelolaan, perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak atau Profit Before Tax (PBT) sebesar 400 miliar rupiah atau naik 69 persen secara yoy dari sebelumnya yang tercatat sebesar 236 miliar rupiah.
Kualitas Aset
CIMB Niaga Finance juga lanjut Imron tetap konsisten mempertahankan kualitas aset yang terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah atau NPF (Non Performing Financing) di bawah rata-rata industri yaitu sebesar 1,37 persen pada posisi Oktober 2022.
"Rasio-rasio keuangan lainnya juga terjaga dengan baik, dimana per Oktober 2022, tingkat pengembalian keuntungan terhadap aset dan modal atau return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) perseroan masing-masing sebesar 7,71 persen dan 23,06 persen," jelas Imron.
Selain pendanaan sindikasi, CIMB Niaga Finance berencana mengeluarkan sukuk untuk mendukung pertumbuhan perseroan. Sukuk tersebut merupakan obligasi syariah pertama dengan skema Wakalah Bi Al-Istitsmar yang akan diluncurkan di awal tahun 2023.
- Baca Juga: Kemenhub Lakukan Transformasi Digital Pelabuhan
- Baca Juga: Pembatasan Kuota Langgengkan Impor Susu
"Penerbitan sukuk ini diharapkan meramaikan pasar obligasi di tahun depan," pungkas Imron.
Redaktur: Vitto Budi
Penulis: Vitto Budi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kasad: Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Papua Melalui Air Bersih dan Energi Ramah Lingkungan
- 2 Trump Menang, Penanganan Krisis Iklim Tetap Lanjut
- 3 Ini Gagasan dari 4 Paslon Pilkada Jabar untuk Memperkuat Toleransi Beragama
- 4 Tak Tinggal Diam, Khofifah Canangkan Platform Digital untuk Selamatkan Pedagang Grosir dan Pasar Tradisional
- 5 PLN Rombak Susunan Komisaris dan Direksi, Darmawan Prasodjo Tetap Jabat Direktur Utama
Berita Terkini
- Tutup Perlintasan Liar, KAI Ingatkan Masyarakat Tidak Membuka Kembali Demi Keselamatan
- Xi Jinping Tegaskan 7 Prinsip Hubungan Tiongkok-AS kepada Biden
- Ketua DPR: Judi Online Membuat Hak Anak Terabaikan
- Bapanas: Harga Pangan Hari Ini Fluktuatif, Daging Sapi Murni Rp131.500 per Kg
- Dukung Pramono-Rano, Anak Abah Persiapkan Apel Siaga Jaga TPS