Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Cikal Bakal Embrio

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian ini diterbitkan tepat saat Lembaga Internasional untuk Penelitian Sel Induk (International Society for Stem Cell Research) akan merilis pedoman untuk penelitian tentang pemodelan embrio manusia secara pembiakan sel (in vitro). Pedoman tersebut dirilis mengikuti laporan tahun 2017 dan 2018 tentang pembuatan blastoid tikus secara in vitro oleh ilmuwan Inggris dan Belanda.

Selain itu, juga perkembangan dalam pembuatan sel induk manusia yang meniru aspek perkembangan embrio awal. Pedoman tersebut diharapkan hadir pada semester pertama tahun ini.

Meskipun tidak ada preseden legislatif Australia yang mengatur kegiatan penelitian model sel induk terintegrasi blastokista manusia, seperti iBlastoid, seluruh eksperimen tersebut telah mendapat persetujuan Komite Etika Manusia (Human Ethics) Monash University. Hal ini sesuai dengan standar hukum Australia dan pedoman internasional.

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya infertilitas dan keguguran karena kegagalan embrio manusia pada tahap awal dalam menanamkan diri atau berkembang pada saat implantasi. Kondisi ini kerap terjadi dalam kurun waktu 2 pekan pertama setelah fertilisasi, ketika para kaum hawa, bahkan tidak tahu bahwa mereka sedang hamil.

Keguguran "diam-diam" ini kemungkinan besar mewakili proporsi yang signifikan dari jumlah total keguguran yang terjadi. Menurut Profesor Polo, pembuatan iBlastoid dapat menyediakan sebuah sistem model yang mendatangkan wawasan tentang tahap awal kehamilan tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top