Chico Dwi Wardoyo Juara Taiwan Open 2023
Percaya Diri dan Ketenangan Chico I Pebulutangkis Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo berdiri di podium kemenangan usai menjuarai Taiwan Open 2023, di laga final yang berlangsung Minggu (25/6) di Tian-Mu Arena. Chico berhasil mengalahkan wakil tuan rumah Su Li Yang dua gim langsung 23-21, 21-15. Asisten pelatih tunggal putra utama Indonesia, Harry Hartono, mengatakan kunci kemenangan pemain asuhannya dalam final kali ini adalah percaya diri dan ketenangan yang dimiliki Chico.
JAKARTA - Indonesia berhasil merebut satu gelar di Taiwan Open 2023 melalui tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo. Di laga final yang berlangsung Minggu (25/6) di Tian-Mu Arena Chico berhasil mengalahkan wakil tuan rumah Su Li Yang dua gim langsung 23-21, 21-15.
Asisten pelatih tunggal putra utama Indonesia, Harry Hartono, mengatakan kunci kemenangan pemain asuhannya dalam final kali ini adalah percaya diri dan ketenangan yang dimiliki Chico. Selain itu, dukungan tim juga membuat kebugaran Chico bisa terus terjaga sampai laga final.
"Ketenangan dan percaya diri Chico menjadi kunci kemenangannya di final. Kalau melihat dari babak awal sampai di final grafiknya naik terus sehingga bisa jalankan strategi dari pelatih dan berani ambil keputusan saat di lapangan," ujar Harry dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu.
Dia juga menjelaskan tim pelatih mengarahkan Chico untuk melakukan evaluasi dan mengambil sisi positif dari hasil kejuaraan sebelumnya. "Evaluasinya lebih banyak di pola main dan strategi. Dan sisi positifnya harus lebih ada motivasi untuk bermain lebih baik di Taiwan dan ambil gelar juara," sambungnya.
Evaluasi dari tiga turnamen yang diikuti Chico sebelum tampil di Taiwan Open, performanya menurut Harry tidak buruk, hanya saja harus lebih teliti dan berani di poin-poin akhir. "Dan saya yakin Chico bisa meningkatkan itu semua. Hasilnya di Taiwan, Chico bisa juara. Bukti dia belajar dari evaluasi sebelumnya," jelasnya.
Chico, menurutnya, sangat menikmati permainan setiap turun di lapangan dan selalu berani mengambil keputusan. Di setiap kejuaraan, ada target tapi bukan beban, jadi harus diperjuangkan semaksimal mungkin. "Saya melihat Chico lebih banyak jaga mental dan pikirannya supaya rasa percaya diri dan ketenangannya bisa terus dikontrol dengan baik. Karena dari latihan, persiapannya sudah bagus dan maksimal," tandas Harry.
Bagi Chico, gelar juara Taiwan Open 2023 adalah gelar BWF World Tour kedua sepanjang kariernya. Sebelumnya, pebulu tangkis berumur 25 tahun tersebut meraih gelar BWF World Tour pertama kalinya di Malaysia Masters 2022. Saat itu, Chico mengalahkan NG Ka Long (Hong Kong), dua gim langsung, 22-20, 21-15.
Kemenangan kali ini juga memperpanjang rekor pertemuan atau head to head (H2H) Chico atas Su Li Yang. Secara keseluruhan, kedua pemain sudah bertemu sebanyak dua kali dan seluruhnya dimenangi Chico.
Ana/Tiwi Kalah
Kemenangan Chico gagal ditiru pasangan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Pasangan yang akrab disapa Ana/Tiwi itu kalah setelah memimpin di gim pertama. Mereka harus mengakui keunggulan ganda putri Korea Selatan Lee Yu Lim/Shin Seung di final dengan rubber game 21-18, 17-21, 17-21.
Ganda putri Indonesia yang secara peringkat lebih unggul dibanding Lee/Shin itu memulai pertandingan dengan solid dan mampu mengemas kemenangan gim pertama. Sayangnya, pola permainan mereka mengendur dan lebih banyak menerima umpan serta serangan pada gim kedua. Kalah strategi dan tidak mampu keluar dari tekanan, membuat Ana/Tiwi kesulitan mencetak angka.
Bahkan di gim kedua ini, Ana/Tiwi tidak berkesempatan memimpin poin, kecuali pada gim poin pertama dengan skor 1-0. Selisih skor yang terpaut jauh memaksa Ana/Tiwi untuk melepaskan peluang kemenangan dua gim langsung.
Situasi mengecewakan terjadi di gim ketiga ketika Ana/Tiwi punya kesempatan menyabet gelar juara kedua bagi Indonesia. Ana/Tiwi mampu menjaga keunggulan 7-3, sebelum akhirnya diperketat oleh Lee/Shin yang bermain cukup ngotot melalui serangan-serangan dari zona depan.
Upaya Ana/Tiwi untuk mempertahankan keunggulan akhirnya tembus setelah Lee/Shin menyamakan kedudukan sebanyak empat kali pada skor 10-10 hingga 14-14. Situasi kritis jelang akhir gim itu dimanfaatkan ganda Korea untuk memaksa Ana/Tiwi bermain reli yang melelahkan. Hal tersebut membuat Ana/Tiwi kesulitan mengontrol permainan dan berbalik ditekan. ben/G-1
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya