Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cerita Sniper yang Gagal Mengubah Sejarah

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Ada cerita menarik dari perang antara Amerika Serikat melawan Inggris pada perang kemerdekaan. Perang ini dipicu oleh pemberlakuan Undang-Undang tentang Teh (1773) yang berujung pada peristiwa yang kemudian dikenal dengan sebutan Boston Tea Party.

Boston Tea Party sendiri merujuk pada peristiwa pembakaran kapal dagang Inggris yang berlabuh di Boston. Kapal-kapal tersebut mengangkut teh.

Pasca peristiwa itu, rakyat Amerika bersatu, ingin bebas dan tak mau lagi jadi wilayah koloni Inggris. Kisah menarik ini, tentang George Washington, tentara Amerika yang kelak jadi Presiden Paman Sam yang pertama.

Daud Darmawan dalam bukunya Sniper, Sejarah, Perkembangan dan Perannya dalam PD II, mengisahkan andai saja sniper Inggris saat itu menembak George Washington, mungkin sejarah Amerika akan berubah. Sniper yang dimaksud adalah Mayor Patrick Ferguson. Ia adalah penembak jitu dari Resimen King's 70 Foot Army.

Ketika itu, Patrick, sudah berhasil mengarahkan senjatanya kepada seorang perwira tentara Amerika. Ditilik dari pakaiannya, perwira Amerika itu punya kedudukan tinggi. Tapi, pelatuk bedil urung ditarik. Padahal, sekali tarik, dipastikan peluru bisa merobohkan perwira tersebut.

Namun Patrick urung menembak. Ia tak mau seperti tentara yang tak gentleman, membidik musuh dari belakang. Perwira itu pun selamat. Peluru sniper Inggris tak jadi menembus tubuhnya.

Kelak, Patrick kaget, setelah tahu siapa perwira yang urung dibidiknya. Dia, tak lain George Washington yang kemudian menjadi Presiden Amerika yang pertama. Andai saat itu Patrick langsung menarik pelatuk senjatanya, mungkin sejarah akan berubah.ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top