Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cerita Perburuan Paus di Indonesia yang Kini Tinggal Sejarah

Foto : New Bedford Whaling Museum

"Harpooning Whale". Lukisan perburuan paus di zaman lampau.

A   A   A   Pengaturan Font

Sejak dekade 60-an, perburuan paus juga mulai berkurang seiring penurunan populasi paus global dan faktor penentu lainnya seperti moratorium perburuan paus oleh Komisi Paus Internasional (Internasional Whaling Commision - IWC) pada 1986.

Sementara, Jepang dan Norwegia masih melanjutkan perburuan paus setelahnya dengan berlindung di bawah izin "riset saintifik" dan selalu mengajukan keberatan atas moratorium perburuan paus yang ditetapkan oleh IWC.

Pada abad 21, masih ada negara-negara yang masih melakukan perburuan paus seperti Kanada, Islandia, Jepang, Norwegia, Rusia, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan masyarakat di Pulau Faroe, di Denmark.

Negara pendukung perburuan paus terutama Islandia, Jepang, dan
Norwegia menginginkan pencabutan moratorium IWC terutama untuk stok paus jenis tertentu. Sementara negara antiperburuan paus dan aktivis lingkungan menolak pencabutan moratorium.

Untuk mengakomodasi praktik tradisional yang masih dilakukan oleh beberapa komunitas di dunia, perburuan paus tradisional masih dibolehkan dengan pengaturan yang ketat. Salah satu contohnya di Lamalera, Nusa Tenggara Timur,. Praktik ini merupakan bagian dari budaya masyarakat lokal dan telah dicatat oleh pelaut Portugis sejak tahun 1600an.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top