Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cerita Perburuan Paus di Indonesia yang Kini Tinggal Sejarah

Foto : New Bedford Whaling Museum

"Harpooning Whale". Lukisan perburuan paus di zaman lampau.

A   A   A   Pengaturan Font

Namun, pada pertengahan abad ke-20, perburuan kembali meningkat-terutama karena kelangkaan minyak setelah Perang Dunia II. Inggris, Norwegia, Belanda, Uni Soviet dan Jepang tercatat menjadi negara yang dominan dalam perburuan paus periode komersial modern ini.

Perburuan fase ini ditandai dengan penggunaan kapal tenaga uap dan meriam tombak (harpoon cannon) yang diperkenalkan oleh pemburu paus Norwegia pada pertengahan abad ke-20. Kapal-kapal ini mampu memproses hasil buruan menjadi produk dagang diatas kapal dan di tengah laut. Minyak dari paus hasil buruan ini banyak digunakan sebagai bahan baku berbagai produk, misalnya sabun dan margarin.

Selain memburu paus balin terutama right whale, pemburu abad modern juga menyasar paus rorqual (utamanya paus biru, paus bongkok, paus sirip dan paus Sei) terutama di daerah lintang tinggi. Jepang kemudian menyusul dengan mengembangkan kapal bermesin diesel.

Setelah Perburuan Komersial Berakhir

Penemuan minyak bumi tahun 1860-an dan kemunculan produk pengganti dari produk paus (seperti minyak nabati dan bahan lain pengganti sikat balin) membuat perburuan paus tidak lagi menguntungkan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top