CEO Perusahaan Es Krim Membagikan Kisahnya Dalam Merintis Bisnis Jutaan Dolar
Melissa Tavss, Pendiri dari Toko Es Krim "Tipsy Scoop"
Foto: CNBCMelissa Tavss, wanita pendiri dan CEO perusahaan es krim mengandung alkohol yang bernama Tipsy Scoop, memulai bisnisnya yang menghasilkan 100 ribu dolar AS dan menjadikan bisnisnya bernilai jutaan dolar. Melissa mengaku merasa kelelahan dengan pekerjaan sebelumnya di perusahaan besar. Maka ia menghidupkan kembali tradisi keluarganya, yaitu bisnis es krim.
Tipsy Scoop memiliki tiga toko fisik di kota New York, AS, dan menjadi pemasok es krim besar ke seluruh Amerika melalui platform e-commerce AS, Goldbelly. Tipsy Scoop telah berhasil berkembang secara nasional dengan sistem waralabanya.
Saat memulai Tipsy Scoop, Melissa baru saja meninggalkan pekerjaan penuh waktunya di bidang pemasaran dan hubungan masyarakat di industri minuman anggur. Saat itu, Melissa merasa jenuh dan memiliki keinginan untuk mencari sesuatu yang baru.
Melissa memutuskan untuk melanjutkan studi pascasarjananya karena ia tidak yakin langkah apa yang akan diambil selanjutnya.
"Saat di sekolah pascasarjana, saya mulai mengembangkan resep untuk Tipsy Scoop. Saya berpikir untuk menjual es krim tersebut dan menggunakan gerobak es krim saya untuk acara-acara di sekitar New York City," ungkap Melissa, dikutip dari Entrepreneur, Kamis (22/8).
Melissa mendapat inspirasi dalam memulai pekerjaan sampingan ini saat ia merencanakan acara dan pesta peluncuran minuman baru. Perusahaan lamanya memang sering bekerja sama dengan perusahaan makanan untuk membuat makanan yang diinfus dengan alkohol yang sedang dipromosikan.
"Percaya atau tidak, makanan yang diinfus alkohol 12 tahun lalu adalah ide yang baru. Kami membuat sayap bourbon, cupcake dengan Chambord, dan berbagai makanan penutup yang menarik," jelas Melissa.
Membuat dan menjual es krim sudah menjadi tradisi yang kental bagi keluarga Melissa. Mereka sudah membuat es krim sejak tahun 1800-an, diawali dengan kakek buyut Melissa yang membawa es krim gelato dari Italia ke Skotlandia dan kemudian menjadi presiden Asosiasi Es Krim di Inggris Raya.
Melissa secara bertahap memperluas Tipsy Scoop menjadi sebuah bisnis yang serius. Ia membuka toko pertamanya pada tahun 2017 dan mulai melihat pendapatan yang stabil dengan bisnisnya yang menghasilkan lebih dari 100 ribu dolar.
Menurut Melissa, kunci kesuksesannya adalah memulai dari hal kecil dan mendengarkan kebutuhan pelanggan. Pertumbuhan Tipsy Scoop tidak hanya terjadi karena produk uniknya, tetapi juga karena Melissa mampu merespons permintaan konsumen.
Melissa mengungkapkan bahwa menjalankan bisnis ini memberi kebahagiaan tersendiri.
"Saya suka menciptakan rasa baru dan bekerja sama dengan merek lain dalam kolaborasi. Kreativitas dalam membuat sundae dan koktail baru sangat menyenangkan," kata Melissa.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan fokus pada inovasi, Tipsy Scoop telah tumbuh menjadi salah satu bisnis yang paling diminati, menawarkan kombinasi menarik antara es krim dan alkohol yang unik di pasaran.
Berita Trending
- 1 Akhirnya Setelah Gelar Perkara, Polisi Penembak Siswa di Semarang Ditetapkan Sebagai Tersangka
- 2 Jakarta Luncurkan 200 Bus Listrik
- 3 Krakatau Management Building Mulai Terapkan Konsep Bangunan Hijau
- 4 Indonesia Bersama 127 Negara Soroti Dampak dan Ancaman Krisis Iklim pada Laut di COP29
- 5 Kemenperin Usulkan Insentif bagi Industri yang Link and Match dengan IKM
Berita Terkini
- HUT ke-25, Dharma Wanita Persatuan Kemendagri Berperan Penting Wujudkan Indonesia Emas 2045
- Pemprov Jateng Miliki 79 Sekolah Damai Cegah Terorisme
- MK Tetap Terima Gugatan Pilkada Meski Lewat Batas Waktu Pendaftaran
- Pemkab Bogor Luncurkan Program Ini untuk Hilangkan Kesan Wilayah Kumuh
- Pemkot Kediri Siagakan Satgas Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi