Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cek Stok Vaksin di Daerahmu di Situs Resmi Ini, Tak Ada yang Ditutup-tutupi

Foto : Istimewa

Ilustrasi stok vaksin real time.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Masyarakat kini dapat melakukan pemantauan stok vaksin di kabupaten masing-masing. Dengan data yang transparan dan tak ada yang ditutup-tutupi masyarakat bisa melihat hari demi hari stok vaksin sehingga bisa dengan cepat memutuskan untuk ikut vaksinasi sesuai ketersediaan stok.

Ya, masyakart tinggal membuka website vaksin.kemkes.go.id dimana Kementerian Kesehatan telah melakukan pembaruan dengan tambahan menu stok vaksin baik di level provinsi maupun kabupaten/kota secara real time.

''Saat ini dashboard vaksin Kemenkes telah diperbarui, sehingga pengguna dimudahkan untuk memantau estimasi ketersediaan stok vaksin dan update data jumlah vaksin berdasarkan wilayah dengan satuan terkecil adalah kabupaten/kota,'' kata Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dikutip dari keterangan pers di Youtube Kemenkes pada Jumat (20/8).

Dalam menu baru tersebut, Kemenkes menyediakan visualisasi dalam bentuk peta yang masing-masing daerah dibedakan warnanya guna mempercepat serta memudahkan pengklasifikasian update ketersediaan vaksin di daerah. Warna biru menunjukkan estimasi stok vaksin aman hingga lebih dari 14 hari, warna hijau estimasi stok vaksin cukup untuk 10-14 hari, warna kuning cukup untuk 7-10 hari, dan warna merah kurang dari 7 hari.

Jubir Nadia merinci data yang disajikan dalam dashboard vaksinasi berasal dari hasil pencatatan dan pelaporan vaksin dan logistik pelaksanaan vaksinasi Covid-19 menggunakan sistem monitoring logistik elektronik yaitu Bio Tracking dan SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik secara Elektronik).

SMILE merupakan Platform yang memuat data real time seputar rantai dingin distribusi vaksin yang mencakup jumlah, nomor batch dan tanggal kedaluwarsa vaksin yang diterima dari distributor di setiap tingkatan serta lokasi penyimpanannya mulai dari tingkat provinsi hingga Puskesmas.

Pencatatan ini untuk memastikan stok vaksin pusat dan daerah sama sekaligus sebagai bentuk transparansi terhadap pengelolaan vaksin Covid-19, sehingga penting bagi petugas yang bertanggung jawab atas logistik vaksin untuk melakukan update penerimaan, serta keluar dan masuknya vaksin di fasilitasnya masing-masing, menggunakan telepon genggam.

Lebih lanjut, pencatatan yang dilakukan melalui SMILE akan dilaporkan kembali secara real-time ke Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19, untuk selanjutnya ditampilkan di dashboard vaksinasi dan akan diupdate secara berkala satu hari sekali di jam 17.00 WIB.

Mengingat pentingnya data tersebut, Jubir Nadia mendorong agar pemerintah daerah dan dinkes Provinsi maupun Kabupaten/Kota bisa memanfaatkan platform SMILE untuk melakukan update secara berkala mengenai ketersediaan stok vaksin didaerahnya. Sehingga data tersebut bisa dipakai sebagai dasar bagi pemerintah untuk menetapkan alokasi vaksin ke daerah tersebut.

''Kami menghimbau agar input data oleh FASKES dilaksanakan secara rutin dan lengkap agar perkiraan stok dosis vaksin di lapangan dan estimasi sisa hari ketersediaan stok vaksin terpantau secara real time,'' kata Jubir Nadia.

Hal ini penting mengingat dengan kecepatan dan ketepatan waktu distribusi vaksin ke daerah-daerah yang didukung dengan kerjasama serta kolaborasi dari seluruh elemen bangsa akan sangat menentukan target cakupan vaksinasi nasional.

Sebagai informasi, sampai saat ini total vaksin yang telah datang ke Indonesia sekitar 190 juta dosis, baik dalam bentuk bulk (bahan baku) maupun vaksin jadi. Pada hari ini, rencananya sebanyak 2,5 juta dosis vaksin Covid-19 kembali tiba di tanah air.

Sementara itu, dari total vaksin yang ada sekitar 84,5 juta dosis vaksin telah disuntikan dimana 54,9 juta dosis pertama; 29,5 juta dosis kedua dan 321 ribu dosis ketiga (booster) untuk tenaga kesehatan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top