Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Stunting, Warga Didorong Tanam Kelor dan Katuk

Foto : ANTARA/Ahmadi

Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman saat membagikan bibit kelor dan katuk kepada warga, Sabtu (7/10)

A   A   A   Pengaturan Font

Koba - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong warga menggalakkan menanam pohon kelor dan katuk, agar daunnya dapat dikonsumsi ibu menyusui untuk mencegah potensistuntingpada bayi.

"Daun kelor dan katuk ini untuk memenuhi kecukupan air susu ibu dan kesehatan bayi, sebagai upaya mencegah potensi stunting," kata Kepala DPKP Bangka Tengah Dian Akbarini di Koba, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa program ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan tanaman lokal sebagai pilihan untuk dikonsumsi guna mencegahstunting.

"Program ini difokuskan untuk mengedukasi masyarakat agar bisa memanfaatkan hal yang sederhana menjadi berdaya guna," ujarnya.

Dian juga menyampaikan bahwa program ini juga bekerja sama dengan TP PKK untuk membagikan bibit tanaman kelor dan katuk kepada masyarakat.

"PKK membantu kita dalam membagikan tanaman ini agar ditanam di rumah-rumah warga. Harapannya nanti tanaman yang sudah dipanen dapat dijadikan sayur sebagai menu tambahan untuk ibu menyusui," ujarnya.

Ketua TP PKK Bangka Tengah Eva Algafry, mengatakan mendukung program penanaman pohon kelor dan katuk untuk membangkitkan kembali kesadaran masyarakat tentang pentingnya menanam tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan keluarga.

"Sekarang kalau kita lihat sudah jarang masyarakat yang menanam pohon katuk, padahal ini sangat murah, mudah dan bisa meningkatkan ASI," ujarnya.

Menurut dia, program menanam pohon kelor dan katuk merupakan terobosan baru cukup bermanfaat yang dilakukan DPKP.

"Kita siap membantu dan menjadi ujung tombak untuk mengajak kalangan ibu memanfaatkan tanah yang kosong untuk ditanam kelor dan katuk," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top