Cegah Risiko Keparahan Penyakit DBD dengan Vaksin
gerakan tekan dbd
"Strategi (ini) dimulai dengan pelibatan masyarakat khususnya dengan gerakan 3M Plus yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas, serta Mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk," ujar dia pada kesempatan tersebut yang disampaikan secara virtual.
Budi mendukung pengendalian vektor dengue dengan teknologi nyamuk ber-Wolbachia yang tengah dilakukanpilot projectdi enam kota yaitu Bali, Bandung, Jakarta, Semarang, Kupang, dan Bontang. Kementerian Kesehatan juga menyambut baik inovasi vaksin dengue yang kini dapat diakses oleh masyarakat luas.
Budi mengapresiasi Takeda atas penyelenggaraan kampanye Langkah Bersama Cegah Dengue. Kampanye ini penting untuk meningkatkan kesadaran, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pencegahan dengue, serta meningkatkan kerja sama di antara seluruh pemangku kepentingan.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan 3M Plus dan Vaksin Dengue. Mari kita menjadi bagian dari sejarah, bersama-sama kita wujudkan Indonesia bebas dengue," imbuhnya.
Dokter Kanya Ayu Paramastri, Sp.A dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan, IDAI merekomendasikan anak-anak usia 6 tahun hingga 18 tahun untuk melakukan vaksinasi DBD. Rekomendasi ini didasarkan pada bukti kuat akan keamanan serta efikasi vaksinasi DBD yang terbukti dalam studi klinis.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya