Cegah Permainan, Data Pertanian Perlu Diverifikasi
Pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa, mengemukakan pemerintah semestinya membentuk tim khusus guna mengecek produktivitas pertanian nasional.
Pasalnya, banyak pihak yang menyangsikan klaim surplus pangan, khususnya beras, yang disebutkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Apalagi, Bulog baru-baru ini mengeluhkan minimnya serapan.
"Artinya, karena data hanya dikeluarkan oleh satu lembaga maka kepentingan sektoral di sana sangat kental," tukas dia, di Jakarta, Selasa (12/12).
Menurut Dwi, akurasi data pertanian sangat berpengaruh pada kebijakan pemerintah secara keseluruhan, baik untuk kepentingan dalam negeri maupun rencana ekspor.
Apalagi, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah meminta agar 20 persen kuota impor beras 2018 Malaysia bisa dipenuhi dari Indonesia. "Artinya, pernyataan ini harus selaras dengan produksi di lapangan. Bila datanya salah maka Presiden yang kena imbasnya," papar dia.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya