Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Penyimpangan, BNNK Tabalong Sosialisasikan Bahaya Tanaman Kecubung

Foto : ANTARA/HO-BNNK Tabalong

Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tabalong AKBP Tukiman menunjukkan tanaman Kecubung yang ditemukan Desa Catur Karya, Kecamatan Haruai, Tabalong, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Tabalong - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan mensosialisasikan dan mengingatkan warga terhadap bahaya mengonsumsi tanaman Kecubung karena mengandung zat adiktif.

Kepala BNNK Tabalong AKBP Tukiman mengatakan pihaknya menyebar spanduk maupun media lain sebagai upaya mencegah penggunaan jenis tanaman liar yang punya efek samping bagi kesehatan tersebut.

"Sosialisasi bahaya kecubung kita lakukan pada kegiatan P4GN di tingkat desa hingga lingkungan sekolah," kata Tukiman di Tabalong, Kamis.

Meski belum ditemukan korban meninggal dunia akibat menyalahgunakan tanaman Kecubung di "Bumi Saraba Kawa" tersebut, namun BNNK Tabalong berkoordinasi secara intens dengan semua pihak untuk mengantisipasi penyalahgunaan tanaman Kecubung.

Tukiman menyebutkan beberapa efek samping tanaman ini, antara lain gangguan mental yang ditandai ilusi dan halusinasi.

Sebelumnya, BNNK Tabalong menemukan tanaman Kecubung yang tumbuh liar di Desa Catur Karya, Kecamatan Haruai dan meminta warga memusnahkan agar tidak semakin banyak.

"Kami imbau warga bisa memusnahkan tanaman Kecubung atau melapor ke pihak desa maupun BNNK," tutur Tukiman.

Saat ini, Tukiman menambahkan BNNK Tabalong telah memeriksa darah ke laboratorium terhadap para korban yang mengonsumsi Kecubung.

Terpisah, salah satu warga Kelurahan Mabuun Rahma mengharapkan sosialisasi bahaya tanaman Kecubung menyasar kalangan remaja maupun anak sekolah.

"Jika sosialisasi terus dilakukan setidaknya para remaja maupun pelajar tahu efek samping mengonsumsi kecubung yang dapat diracik dengan obat lain maupun kopi," ungkapnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top