Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Kejahatan, Kamera CCTV Perlu Didukung Sistem Keamanan yang Terintegrasi

Foto : istimewa

Nawakara menawarkan sistem keamanan terintegrasi yang sudah terintegrasi mulai dari Physical Security, Digital Patrol, Electronic Security System dan juga Command Center. Sistem keamanan tersebut menggabungkan antara CCTV dengan petugas keamanan (physical) dan juga inovasi sistem digital yang handal.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peningkatan keamanan di beberapa tempat umum termasuk industri, perusahaan, maupun fasilitas masyarakat pada umumnya dilengkapi dengan sistemclosed circuit television(CCTV) selain jasa tenaga Satuan Pengamanan (Satpam). Sayangnya keberadaan kamera CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan.

CCTV dinilai memiliki kelemahan untuk mencegah kejahatan hingga kekerasan yang terjadi tanpa perencanaan. Bahkan, kelemahan sistem ini tak jarang hasil rekaman yang ada bisa dianggap sebagai rekayasa.

Berkaca dari kasus tewas tenggelamnya seorang bocah di kolam renang beberapa waktu lalu, nyatanya tidak ada respons darurat tepat setelah kejadian berlangsung. Hal ini menunjukkan terbatasnya kemampuan CCTV dalam mencegah kejahatan. Oleh karenanya perlu adanya kelengkapan sistem keamanan di berbagai tempat, tak sekadar mengandalkan CCTV.

"Mengutip pernyataan pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, CCTV dianggap belum cukup menjadi alat bukti mencegah kejahatan. Oleh karena itu, kelengkapan sistem keamanan sangat dibutuhkan," kata Deputy CEO & Transformation Nawakara Satria Djaya Najamuddin melalui keterangan tertulis Rabu (21/2)

Ia menjelaskan pentingnyasecurity assessmentdan juga keamanan yang terintegrasi di lapangan agar mampu menjaga hal-hal yang tidak diinginkan pada suatu proses pengamanan. Kelengkapan sistem keamanan sangat penting diterapkan di berbagai lokasi agar pencegahan kejahatan dapat dilakukan secara menyeluruh.

"Karena itu,security assessmentmenjadi poin awal penentu yang sangat penting dalam memberikan sebuah solusi keamanan yang terintegrasi danfit for purpose. Melaluisecurity assessment,perusahaan ataupun tempat pengamanan lain bisa mendapatkan gambaran tingkatanvulnerabilitieskeamanan dalam suatu proses pengamanan," paparnya.

Teknologi keamanan sendiri kada Satria membutuhkan sistem pengamanan yang terintegrasi antara petugas keamanan (physical) dan juga inovasi sistem digital yang handal. Bukan hanya dalam halguarding, melainkan pengetahuan tentang pengoperasian teknologi keamanan, respon yang cepat dan tepat.

"Selain itu juga diperlukan sistem pemantauan yangup-to-datedengan teknologi terkini, serta pengetahuan dan pengalaman dalam mendeteksi, mencegah, serta memperlambat resiko keamanan agar manusia dan aset bisa terproteksi," kata dia.

Satria mengungkapkan, Nawakara memiliki sistem pengamanan yang sudah terintegrasi mulai dari Physical Security, Digital Patrol, Electronic Security System dan juga Command Center. Setidaknya ada tiga unsur di dalam Security Measure & Devices yang dapat mendukung CCTV dan menerapkan Integrated Security Solutions untuk mengantisipasi berbagai kejahatan di berbagai tempat.

Unsur pertama penentuan pemasangan CCTV. Sebagai langkah awal, penentuan awal batas wilayah yang harus diamankan sangat penting melalui teknik perimeter atau batas luar dari tempat tertutup atau tempat yang terlindungi.

"Jika sudah, maka CCTV system bisa dilakukan demi merekam tindakan mencurigakan sebagai alat bukti. Langkah selanjutnya, adalah penerapanaccess control system. Melalui sistem ini hanya orang-orang tertentu saja yang sudah mendapatkan autentikasi/otorisasi yang dapat mengakses lokasi atau ruangan di dalam perusahaan," jelasnya.

Kedua mengidentifikasi setiap pengunjung yang datang. Pengunjung harus teridentifikasi dan terdata dengan baik. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka dapat diketahui identitas atau menghubungi pengunjung tersebut secara cepat. Karena itu, Visitor Management System memiliki peran penting dalam mendata dan mengidentifikasi setiap pengunjung atau tamu yang datang.

"Jika ada penyusup atau akses tak berizin, security personnel dapat memanfaatkanintruder alarm systemmaupunsecurity lightninguntuk mendeteksi hal tersebut. Sistem ini akan memberikan sinyal berupa alarm yang akan aktif jika sensor menangkap pergerakan atau panas tubuh di area-area yang telah dipasang sistem ini," terangnya.

Ketiga adalah padu padankan keamanan fisik dan teknologi. Disamping mengandalkan teknologi, tentu perlu disiapkan pula tim reaksi cepat yang terus menerus memantau area yang dicakup oleh CCTV. Karena itu, sangat dibutuhkan Security Operation Center (SOC) atau Command Center dalam menjamin keamanan perusahaan.

"Lewat SOC, para petugas mampu melakukan pengamanan mendalam dengan cara mendeteksi, menganalisis, dan menanggapi insiden keamanan baik siber maupun non-siber," tegasnya.

Ia menyarankan agar tidak lupa melaksanakan pengaturan jadwal patroli petugas keamanan yang tertib disiplin sebagai langkah menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Tentunya, ancaman dan tantangan yang ada akan berbeda dan disesuaikan dengan kondisi sumber daya, fasilitas, peralatan, lingkungan, serta stakeholders setiap perusahaan.

"Setidaknya dengan menerapkan ketiga hal tersebut, diharapkan semua aktivitas dan potensi gangguan keamanan yang mungkin terjadi dapat termonitor, terdeteksi, dicegah, dan memberikan perlindungan bagi seluruh aset perusahaan, baik manusia maupun benda/barang," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top