Canggih! di Tengah Ketegangan dengan Taiwan-Amerika Serikat, Tiongkok Luncurkan Kapal Induk Baru Bernama Fujian Demi Perkuat Militer

Pemerintah Tiongkok meluncurkan kapal induk canggih terbaru yang diberi nama Fujian untuk memperkuat militernya. Ini menjadi kapal ketiga yang dimiliki Negeri Tirai Bambu.

Dilansir dari Al Jazeera, Fujian merupakan kapal induk pertama yang dikembangkan sepenuhnya di dalam Negeri Tirai Bambu. Kapal ini juga memiliki bobot mencapai 80.000 ton.

Menurut laporan AFP, kapal Fujian itu dirilis di galangan kapal Tiongkok State Shipbuilding Corporation (CSSC) di Shanghai dengan sebuah prosesi meriah, di mana kapal itu telah dibangun sejak 2018. Sementara, tanggal operasi resmi kapal tersebut akan disampaikan kemudian hari.

Fujian sendiri akan mendampingi dua kapal induk Tiongkok lainnya, Liaoning dan Shandong. Fujian akan bergabung dengan Shandong, yang ditugaskan pada akhir 2019, dan Liaoning, yang dibeli Tiongkok dari Ukraina pada 1998 dan dipasang kembali di dalam negeri.

Tiongkok masih mengasah kemampuannya untuk mengoperasikan kapal induk, dan mengintegrasikannya ke dalam kelompok pertempuran, sesuatu yang telah dilakukan Amerika Serikat selama beberapa dekade.

Berbeda dengan dua kapal induk sebelumnya, Fujian menggunakan teknologi ketapel untuk meluncurkan dan pendaratan pesawat, sementara Liaoning dan Shandong menggunakan ramp lompat.

Hadirnya kapal induk Fujian, Tiongkok berada di posisi kedua negara dengan kapal induk terbanyak di dunia. Sementara itu, posisi pertama masih ditempati oleh Amerika Serikat (AS) yang memiliki 11 unit kapal induk. Kini, tiongkok diketahui tengah melakukan modernisasi alutsista. Ini terjadi seiring ketegangan antara negara pimpinan Presiden Xi Jinping dengan AS dan Taiwan.

Dilansir dari Reuters, peluncuran Fujian menunjukkan peningkatan kemampuan militer pada saat meningkatnya ketegangan dengan AS atas Taiwan yang diklaim Tiongkok atass Laut Tiongkok Selatan. Provinsi Fujian berada di pesisir timur Tiongkok atau berada tepat di seberang Selat Taiwan.

Taiwan merupakan negara demokrasi yang berkembang tetapi Tiongkok menganggap pulau itu sebagai wilayahnya sendiri dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawanya di bawah kendalinya.

Sebelumnya, ketegangan antara Tiongkok dengan AS-Taiwan menjadi sorotan belakangan ini.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan Washington akan berupaya mengelola ketegangan dengan Tiongkok dan mencegah konflik, meskipun Beijing menjadi semakin agresif di kawasan Asia, termasuk di dekat Taiwan. Ketegangan antara Tiongkok dan AS dipicu oleh banyak hal, mulai dari isu Taiwan dan catatan HAM Tiongkok hingga aktivitas militer Beijing di Laut Tiongkok Selatan.

Berbicara dalam Dialog Shangri-La, pertemuan utama yang membahas isu keamanan Asia, Austin menegaskan AS akan terus mendukung sekutunya, termasuk Taiwan.

"Itu sangat penting karena RRC (Republik Rakyat Tiongkok) mengadopsi pendekatan yang lebih koersif dan agresif terhadap klaim teritorialnya," kata Austin.