Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penemuan Arkeologi

Cakram Langit Nebra, Kalender Masyarakat Agraris Zaman Perunggu

Foto : Christian Reinboth
A   A   A   Pengaturan Font

Para penjarah kemudian berusaha menjual piringan tersebut, bersama dengan dua pedang, dua kapak, sebuah pahat, dan pecahan gelang tangan, kepada para arkeolog setempat. Namun mereka segera mengetahui bahwa menurut hukum, benda-benda tersebut adalah milik Negara Bagian Sachsen-Anhalt, tempat benda-benda tersebut digali, sehingga tidak dapat dijual secara legal.

Seperti disebutkan sebelumnya, piringan tersebut menggambarkan bulan sabit, matahari atau bulan purnama, tiga busur, dan 23 bintang yang tersebar di sekelilingnya, tampaknya secara acak. Ada gugusan tujuh bintang lainnya, yang diidentifikasi sebagai konstelasi Pleiades atau Rasi Bintang Tujuh.

Sinar-X telah mengungkapkan dua bintang lagi di bawah emas pada busur kanan, menunjukkan bahwa kedua busur tersebut ditambahkan lebih lambat dari fitur lainnya. Latar belakang langit malam yang berwarna biru kehijauan pernah diwarnai dengan warna biru ungu tua.

Untuk menciptakan warna biru ungu tua, sang pembuat mengoleskan telur busuk sehingga menimbulkan reaksi kimia pada permukaan perunggu. Di sepanjang tepi piringan tersebut terdapat lingkaran lubang yang dilubangi logam, mungkin untuk menempelkan piringan ke sesuatu, mungkin sepotong kain tebal.

Jadi apa sebenarnya Cakram Langit Nebra itu dan untuk apa gunanya? Banyak peneliti percaya bahwa ini adalah representasi tertua dari kosmos yang pernah ditemukan. Mungkin juga semacam alat perhitungan astronomi untuk menentukan waktu tanam dan panen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top