
Cadangan Melimpah, Bulog Laporkan Stok Beras Hampir 2 Juta Ton
Ilustrasi - Pekerja mengemas beras di gudang Perum Bulog Subdivisi Regional (Drive) Meulaboh, Aceh Barat, Aceh.
Foto: ANTARA FOTO/ Syifa YulinnasJAKARTA – Stok pangan memiliki peran krusial bagi masyarakat karena berpengaruh langsung terhadap ketahanan pangan, stabilitas harga, dan kesejahteraan ekonomi. Sebab, stok pangan sangat penting untuk menjamin ketahanan pangan; stabilitas harga dan inflasi; mengantisipasi krisis dan bencana; mendukung petani dan produksi lokal; mengurangi ketergantungan pada impor; menjaga kesehatan dan gizi masyarakat; dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
Manajemen stok pangan yang baik sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekonomi, sosial, dan kesehatan masyarakat. Pemerintah, petani, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan agar tidak terjadi krisis pangan yang bisa berdampak luas.
Perum Bulog mengungkapkan posisi stok beras per 27 Februari 2025 mencapai sebanyak 1.951.975 ton. "Posisi stok dan sebaran komoditas pangan dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional, yaitu bulan Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, maka Bulog menguasai stok komoditas pangan penugasan, yaitu beras sejumlah 1.951.975 ton per tanggal 27 Februari 2025," ujar Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novi Helmy Prasetya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (3/3).
- Baca Juga: Reservasi Tiket Ferry pada Peak Season Angleb Capai 5%
- Baca Juga: Harga Ikan Stabil
Total stok beras tersebut terdiri atas 1.901.024 ton beras medium atau PSO penugasan dan 50.951 ton beras premium komersial.
Stok tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang terdiri di 26 kantor wilayah dan 477 komplek pergudangan di seluruh Indonesia.
Selain komoditas penugasan beras, Bulog juga mempunyai komoditi di luar penugasan sebagai bagian dari bisnis komersial Bulog yaitu tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, telur.
"Dengan jumlah stok tersebut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, maka Bulog bertekad untuk dapat mengendalikan harga sesuai dengan penugasan pemerintah," kata Novi Helmy Prasetya.
Terkait Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Ia menyampaikan saat ini sudah ada penugasan untuk melakukan stabilisasi harga beras dengan program SPHP.
Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan sejumlah 150 ribu ton beras dengan periode penugasan dimulai sejak tanggal 24 Februari 2025 sampai dengan 29 Maret 2025.
Untuk melaksanakan program stabilisasi tersebut, maka Bulog bekerjasama melalui operasi pasar atau pasar murah di seluruh titik layanan PT.Pos di seluruh Indonesia, kemudian para pedagang atau pengecer.
Lalu melalui gerai jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) Binaan Bulog, kemudian melalui Gerakan Pangan Murah bekerja sama dengan pemerintah daerah seluruh Indonesia, lalu Satuan Tugas Pengendali Harga Perum Bulog, dan sinergi BUMN Pangan.
Sebagai informasi, Perum Bulog memastikan penyerapan gabah petani tetap dilakukan secara optimal meski di bulan suci Ramadhan, demi memastikan ketersediaan cadangan beras pemerintah dan mendukung kesejahteraan petani serta stabilitas pasokan beras di Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog A. Widiarso mengatakan bahwa meskipun bulan Ramadhan, penyerapan gabah dan beras hasil panen petani dalam negeri tetap dilaksanakan sebagai bagian dari penugasan pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan.
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 4 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Mendorong Petani Karet untuk Bangkit Kembali
- 5 Negara-negara Gagal Pecahkan Kebuntuan soal Tenggat Waktu Laporan Ikim PBB