Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inflasi Pangan - Di Kota Bengkulu, Harga Cabai Merah Masih Naik sejak Akhir 2022 hingga Kini

Cabai di Sejumlah Daerah Masih Mahal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Faktor cuaca buruk menyebabkan hasil panen petani berkurang dan mempengaruhi ketersediaan cabai merah di pasaran sehingga mendorong kenaikan harga di beberapa daerah.

JAKARTA - Harga cabai di sejumlah daerah masih tinggi meskipun telah melewati periode Natal dan Tahun Baru. Bahkan di Samarinda, Kalimantan Timur, harga cabai melonjak dari level tinggi pada periode Natal dan Tahun Baru 2023.

Harga cabai rawit di pasar tradisional Segiri, Kota Samarinda, terpantau naik signifikan menjadi 60.000 rupiah per kilogram (kg) dari semula 40.000 rupiah per kg. Padahal, selama periode Natal dan Tahun Baru saat tingkat konsumsi tinggi, harga cabai rawit dijual di kisaran 45.000-55.000 rupiah per kg. Pedagang setempat mengaku kenaikan karena pasokan terganggu cuaca buruk.

Di Kota Bengkulu, harga cabai merah masih naik sejak akhir 2022 hingga kini, yang sebelumnya sekitar 35.000 per kg menjadi 45.000 per kg. Salah seorang pedagang cabai di Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu, Rolan Sinaga, mengatakan masih tingginya harga cabai saat ini disebabkan faktor cuaca buruk.

"Faktor cuaca buruk menyebabkan hasil panen petani berkurang dan mempengaruhi ketersediaan cabai merah di pasaran, serta banyak gudang yang masih tutup, namun permintaan masyarakat terhadap cabai saat ini meningkat," ujar Rolan di PTM Bengkulu, Rabu (4/1).

Di sisi lain, Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) menunjukkan harga cabai yang sempat naik kini berangsur turun pada awal 2023 bersamaan dengan harga berbagai komoditas pangan lainnya yang relatif stabil.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top