Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kedaulatan Pangan I Liberalisasi Sektor Pertanian Rugikan Kepentingan Petani

Butuh Konsistensi Regulasi Pro Petani

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Yenni menilai pemerintah lebih memprioritaskan impor dengan beragam alasan, termasuk penguatan stok dan pajak internasional. Padahal, mestinya yang diperkuat sektor hulu. Menurut dia, keberpihakan terhadap impor berarti tunduk pada mekanisme pasar yang biasanya merugikan produsen.

"Makanya, pemerintah diharapkan tak hanya sesaat melindungi petani. Petani harus diperkuat dengan banyak kebijakan yang berpihak padanya. Skema lainnya dengan memperkuat Bulog. Bulog diarahkan bukan hanya masuk ke ranah distribusi seperti yang terjadi selama ini, tetapi diperluas hingga produksi dan industri," paparnya.

Tetap Dilindungi

Secara terpisah, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan, dalam beberapa tahun terakhir, upaya proteksi terhadap petani gencar dilakukan, termasuk dengan menekan impor jagung hingga 60 persen.

"Selain menghemat devisa sekitar 12 trilliun rupiah, langkah itu juga untuk melindungi produsen lokal, sehingga jagungnya terserap di pasar," paparnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top