Butuh Komitmen Kuat dan Konsistensi untuk Sembuh dari TBC

Perjuangan Nirwan Malik Busthomi untuk sembuh dari Tuberkolosis (TBC) yang dideritanya beberapa waktu lalu tak mudah. Selain dukungan lingkungan sekitar, faktor yang tak kalah penting adalah datang dari diri sendiri.

Mahasiswa semester 6 Universitas Sangga Buana di Bandung, Jawa Barat (Jabar) itu harus bersabar dan tetap semangat menjalani berbagai proses pengobatan yang berlangsung cukup lama. Terlebih lagi, dia didiagnosis sebagai pasien TBC resistan obat (RO).

TBC RO atau Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR TB) merupakan perkembangan dari TBC biasa, kemudian pada akhirnya sesuai dengan kondisiniya berkembang menjadi kebal akan obat tertentu dan beberapa jenis obat lainnya.

Saat ditemui di Kantor Yayasan Terus Berjuang (Terjang) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, Nirwan menceritakan awal mula terdiagnosis TBC pada 2017. Saat ini, dirinya mengalami batuk lama, hampir dua pekan dan keluar keringat dingin tiap malam. Sayangnya, pengobatan yang dijalaninya tak tuntas.

Akhirnya saat awal pandemi atau pada 2020, dokter menyatakan Nirwan menderita MDR TB. Diagnosa itu didasarkan dari hasil pemeriksaan sampel cairan di luka bengkak tulang belakang akibat tak sengaja jatuh dari tangga di kampusnya.
Halaman Selanjutnya....