Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

Butuh Kolaborasi Global untuk Tangani Susut dan Boros Pangan

Foto : ANTARA/HO-NFA

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi (tengah) saat menghadiri The United Nation Food Systems Summit +2 Stocktaking Moment (UNFSS+2) di Roma, Italia, Senin (24/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, memaparkan strategi pemerintah Indonesia menangani susut dan boros pangan (food loss and waste) yang menjadi isu global dalam forum United Nation Food Systems Summit (UNFSS) +2 Stocktacking Moment di Roma, Italia.

"Kita memerlukan kolaborasi global dalam upaya menekan food loss and waste mengingat dampaknya terhadap ketahanan pangan dan gizi," kata Arief dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (27/7).

Seperti dikutip dari Antara, Arief menekankan sangat penting bagi setiap negara untuk mencegah dan mengurangi food loss and waste karena sekitar 14 persen dari total produksi pangan global mengalami food loss dan 17 persen pangan terbuang percuma karena perilaku food waste.

Berdasarkan mata rantai produksi pangan, lanjutnya, poin terbesar yang berpengaruh dalam susut dan boros pangan terjadi pada tahap konsumsi. Hal tersebut menjadi acuan pemerintah dalam merumuskan kebijakan menangani food loss and waste secara efektif.

"Dalam menghadapi isu food loss and waste, Indonesia telah mengidentifikasi beberapa kebijakan, antara lain dengan mengubah perilaku, peningkatan support system, penguatan regulasi, optimalisasi pendanaan, pemanfaatan food loss and waste, pengembangan kajian, serta pendataan food loss and waste," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top