Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bupati Sleman Minta Seluruh Elemen Dukung PPKM

Foto : Antara/HO-Humas Pemkab Sleman

Dokumentasi. Bupati Sleman Sri Purnomo memberikan penghargaan untuk kinerja organisasi perangkat daerah dan pengelolaan arsip di lingkungan pemkab setempat.

A   A   A   Pengaturan Font

Sleman - Bupati Sleman Sri Purnomo meminta seluruh elemen di masyarakat, instansi pemerintah, swasta dan pelaku usaha untuk dapat mendukung Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali yang akan diberlakukan mulai tanggal 11 hingga 25 Januari.

"Kami instruksikan dan meminta agar semua elemen, baik itu masyarakat, aparatur sipil negara, kecamatan, desa, padukuhan, instansi pemerintah, BUMN, BUMD, pelaku usaha dan semuanya untuk mendukung PPKM agar pandemi COVID-19 dapat segera teratasi," kata Sri Purnomo di Sleman, Sabtu.

Menurut dia, instruksi tersebut menindaklanjuti kebijakan pemerintah dalam rangka pengendalian penyebaran COVID-19 dan memperhatikan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2021 tentang PemberlakuanPembatasan Kegiatan Untuk Pengendalian Penyebaran COVID-19 dan Instruksi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 /INSTR/2021 tentang Kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Seluruh kepala perangkat daerah Kabupaten Sleman, Kepala BUMN /BUMD di Kabupaten Sieman, kepala Instansi vertikal di Kabupaten Sleman camat (Panewu) se-Kabupaten Sleman, lurah se-Kabupaten Sleman, pimpinan perusahaan/instansi swasta/pelaku usaha di wilayah Kabupaten Sleman dan untuk masyarakat di wilayah Kabupaten Sleman diminta untuk mendukung PPKM," katanya.

Ia mengatakan, pelaksanaan kebijakan pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat yakni dengan membatasi tempat/kerja perkantoran dengan menerapkan "Work From Home" (WFH) sebesar 50 persen dan "Work From Office" (WFO) sebesar 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

"Kemudian untuk kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring, sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan bahan pokok masyarakat tetap dapat beroperasi 100 persen dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat," katanya.

Sedangkan kegiatan restoran/rumah makan melaksanakan layanan makan/minum di tempat sebesar 25 persen dari kapasitas tempat duduk sampai dengan pukul 19.00 WIB dan untuk layanan makanan melalui pesan antar/dibawa pulang tetap diizinkan sesuai dengan jam operasional restoran/ rumah makan.

"Pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan/mall, usaha pariwisata, dan usaha Iainnya sampai dengan pukul 19.00 WIB dan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat," katanya.

Ia mengatakan, untuk kegiatan konstruksi diizinkan beroperasi 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat dan mengizinkan tempat ibadah untuk dilaksanakan dengan pengaturan pembatasan kapasitas sebesar 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

"Kegiatan di fasilitas umum dan kegiatan sosial budaya yang menimbulkan kerumunan dihentikan, kegiatan hajatan atau sosial kemasyarakatan yang telah direncanakan dan direkomendasikan agar dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat dan tidak melaksanakan makan/minum di tempat," katanya. Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top