Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bunyi Senapan Mesin Berat Menggelegar di Desa Pandanwangi Lumajang

Foto : Istimewa

Prajurit Batalyon Zeni Tempur 10/JP/2 Kostrad melaksanakan latihan menembak senjata mesin berat di Air Shoot Range Pandawangi yang terletak di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PadaJumat pekan kemarin,bunyi senapan mesin berat tiba-tibamenggelegar di Desa Pandanwangi Lumajang, Jawa Timur. Ada apa gerangankah?

Ternyata, mengutip keterangan Penerangan Kostrad yang diterima Koran Jakarta, Kamis (28/10), pada hari Jumat itu, Prajurit dari Batalyon Zipur 10 Kostrad tengah mengasah kemampuan latihan menembak senjata mesin berat.

"Guna memelihara dan meningkatkan keterampilan dan kemampuan Prajurit Batalyon Zeni Tempur 10/JP/2 Kostrad, khususnya penembak senjata Mesin Berat (SMB) melaksanakan latihan menembak senjata mesin berat," kata Penerangan Kostrad dalam keterangannya.

Latihan menembak senjata mesin berat itu sendiri, digelar di Air Shoot Range Pandawangi yang terletak di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kegiatan latihan menembak tersebut bertujuan mempelajari kembali teknik-teknik dasar menembak dan karakter senjata, lebih utamanya juga untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan Prajurit Batalyon Zeni Tempur 10/JP/2 Kostrad.

"Latihan menembak diawali dengan penyampaian beberapa materi pengetahuan kesenjataan meliputi pengenalan senjata, karakteristik, kemampuan senjata, tugas penembak, macam jenis sasaran dan penembakan, aba-aba penembakan, pemeliharaan senjata sebelum, selama atau sesudah menembak serta drill penembakan," kata Penerangan Kostrad.

Diharapkan dengan dilaksanakannya latihan menembak ini, para prajurit Batalyon Zeni Tempur 10/JP/2 Kostrad dapat memiliki tingkat kemampuan dan keterampilan yang maksimal, demikian bunyi keterangan dari Penerangan Kostrad.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top