Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilisasi Pangan

Bulog Minta Penugasan Diperluas

Foto : ISTIMEWA

Perum Bulog

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perum Bulog berharap pemerintah memberikan kepercayaan kepada lembaga itu untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga padi, jagung dan kedelai (pajale) di tingkat konsumen dan produsen Namun, faktanya yang baru terealisasi selama ini adalah komoditas beras.

Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan sejumlah langkah mulai dari impor, penyimpanan, dan pengolaan cadangan pajale seharusnya ada di Bulog. "Tetapi kenyataannya yang terlaksana sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No 48 Tahun 2016 baru beras," jelasnya dalam diskusi terkait jagung yang digelar Forum Wartawan Pertanian di Jakarta, Kamis (24/2).

Dia berharap, dengan kehadiran Badan Pangan Nasional (Bapanas), berbagai hal terkait penugasan pangan krusial kembali dipegang Bulog. Barometernya, terjadi stabiliasi harga di petani, tidak harga jatuh, tercukupinya stok nasional, dan ketersediaan pangan di seluruh negeri.

Saat ini, Perum Bulog memulai proses pembangunan unit Corn Drying Center (CDC) dan Silo di beberapa lokasi sentra produksi jagung, di antaranya Gorontalo, Grobogan, Wonogiri, Tuban, Nusa Tenggara Barat, dan Lampung.

"Jadi ini kapasitas untuk menyimpan silo 9 ribu ton di berapa tempat kecuali di Tuban, yaitu 30 ribu ton. Ini sebenarnya untuk nanti kalau Bulog ditugaskan menyimpang cadangan jagung kita sudah punya infrastrukturnya," ujarnya.

Dijelaskannya, CDC yang saat ini sudah hampir 50 persen selesai ada di Dompu dan Bolaang Mongondow masing-masing mempunyai tiga silo berkapasitas per unit 3.000 per ton.

"Ini pambangunamnya ada di Dompu dan Bolaang Mongondow sekarang oleh BUMN juga. Jadi ada silonya tiga dengan kapasitas masing 3 ribu ton berati 9 ribu ton per lokasi lalu dryernya bisa 160 ton per hari untuk penyimpanan," jelasnya.

Petani Milenial, Dean Novel mengaku ketidakstabilan harga jagung saat ini disebabkan tidak simetrisnya antara hulu dan hilir. Dia menambahkan penjual mencari pembelinya sendiri, begitu juga pembeli mencari penjualnya sendiri.

Target Produksi

Sementara itu, Indra perwakilan dari Kementerian Pertanian menyebut luas tanam jagung tahun ini sebesar 4.265.068, luas panen 4.117.497, produksi 23.103.448. Khusus untuk perkiraan produksi Desember 2021-April 2022 sebesar 12.533.560 ton (KA 27,85 persen) setara dengan 9.251.019 ton (KA 14 persen).

"Adapun upaya untuk menukung produksi tahun 20, pengembangan jagung hibrida, kemudian budidaya jagung wilayah khusus, pengembangan jagung pangan serta di kawasan sentra produksi pangan/food estate," ucapnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top