Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bulog Kembalikan Produksi Asli Varietas Lokal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

KENDAL - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog mengembangkan produk beras premium dari varietas padi lokal dengan tetap memperkuat produk komersial beras. Program ini dilakukan untuk mengembalikan nama varietas asli Indonesia yang mulai redup oleh aneka bibit padi baru, seperti IR yang bisa panen tiga kali dalam setahun.

"Kami tidak semata-mata untuk cari keuntungan, tetapi juga tidak cari kerugian, penting untuk mengembalikan produksi asli varietas Indonesia," ujar Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, saat mengunjungi pabrik pengolahan gabah beras modern di Kendal, Jawa Tengah, Kamis (21/7).

Baca Juga :
Operasi Pasar

Budi mengungkapkan rata-rata usia tanam varietas padi Indonesia sekitar enam sampai tujuh bulan. Hal ini membuat biaya produksi lebih tinggi yang menjadikan beras lokal cenderung lebih mahal. Dia mencontohkan produk beras solok dengan merek dagang Anak Daro produksi Bulog Sumatera Barat diminati para konsumen yang didominasi masyarakat Minang.

Beras ini diproduksi tidak banyak dan hanya bisa ditanam di daerah Solok, Sumatera Barat, dengan harga gabah lebih dari enam ribu rupiah per kilogram. Beras merek Anak Daro laku dengan harga 14-16 ribu rupiah per kilogram.

"Ini beras varietas lokal yang dikemas khusus dengan harga khusus. Orang Sumatera Barat makan beras Anak Daro justru meningkatkan status sosial," kata Budi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top