Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Persiapan Nataru I Stok Beras saat Ini di Gudang Bulog Capai 2 Juta Ton

Bulog Jamin Stabilitas Pangan Terjaga

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Level stok saat ini dinilai sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan stabilisasi pangan hingga beberapa bulan ke depan.

JAKARTA - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menjamin stabilitas pasokan dan harga bahan pokok selama Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang terjaga. Sampai saat ini, Bulog telah berkoordinasi dengan seluruh wilayah guna mengantisipasi gangguan distribusi pangan selama periode Nataru.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Siti Kuwati, menegaskan jauh sebelum masa akhir tahun, perusahaan telah mempersiapkan stok cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan pada kegiatan stabilisasi pangan secara masif bila diperlukan.

Demi stok beras dapat dipasok ke pasar secara masif, Bulog memperluas jaringan dan titik distribusi sampai dengan titik kantor kelurahan/ desa, pemukiman padat penduduk, maupun warung/ toko tingkat desa yang merupakan Rumah Pangan Kita (RPK) atau jaringan pengecer binaan bisnis komersial Bulog.

"Stabilisasi harga dilakukan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Sementara stabilisasi di sisi hilir dilakukan melalui jaringan grosir dan eceran untuk memperluas penyebaran komoditas yang dikelola Bulog," ungkapnya, di Jakarta, Rabu (12/12).

Baca Juga :
Pameran Properti

Seperti diketahui, pada 2018, Bulog mendapat cukup banyak penugasan penyerapan komoditas Dalam Negeri (DN) dan Luar Negeri (LN). Hal itu membuat stok yang dikelola perseroan sangat besar. Untuk beras, ketersediaan di Gudang Bulog masih berada di atas dua juta ton.

"Level stok saat ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan stabilisasi pangan hingga beberapa bulan ke depan," tuturnya.

Adapun untuk tahun depan, Bulog tetap berkomitmen untuk mampu menjaga ketersediaan dan harga beras melalui program penyerapan beras/gabah, Ketersediaan Stabilisasi Harga (KPSH) dan penyaluran bantuan sosial beras sejahtera.

Pantau Pasokan

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, menegaskan, selama periode November-Desember 2018, pihaknya bersama pemerintah daerah (pemda) terus memantau pasokan dan harga pangan pokok, terutama di pasar utama dan wilayah sentra produksi, serta menggelar pangan murah atau operasi pasar selektif.

Pemantauan secara insentif juga dilakukan pada sembilan provinsi yang mayoritas merayakan Natal dan Tahun Baru, yaitu, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Bali sebagai daerah wisata.

Disebutkan selama November-Desember 2018 secara kumulatif dalam kondisi aman (surplus), kecuali daging sapi atau kerbau. "Ketersediaan sapi lokal selama November-Desember sebesar 71.121 ton, sedangkan kebutuhan mencapai 109.723 ton," tukas Agung.

Agung menjamin, defisit sebesar 38.611 ton akan dipenuhi dari stok sapi dan kerbau siap potong sebesar 36.952,56 ton. Ditambah stok daging dan jeroan yang ada di gudang importir dan Bulog mencapai 13.544 ton.

Semua stok itu, lanjutnya, terdistribusi di Jabodetabek, Batam, Bandung, Bali, dan Kepulauan Riau. Di Bulog pun masih terdapat stok dan daging kerbau sebanyak 3.368,96 ton. Neraca akhir pada Desember diperkirakan surplus mencapai 17.296,52 ton.

Berdasarkan perhitungan prognosa produksi dan ketersediaan hingga akhir tahun juga diperkirakan akan surplus. Antara lain, beras (3,83 juta ton), minyak goreng (24,50 juta ton), gula pasir (344 ribu ton), bawang merah 136 ribu ton, daging ayam 335 ribu ton, dan telur ayam ras (806 ribu ton).
Begitu pun stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog saat ini dalam kondisi aman. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top