Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 30 Nov 2024, 02:10 WIB

Bulog Diharapkan Menjamin Keuntungan bagi Petani

Foto: istimewa

JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan (Zulhas), memastikan Perum Bulog akan bertransformasi menjadi badan otonom karena sudah diputuskan dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.

Dalam rapat perdana itu,Zulkifli bersama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy, Menteri PAN RB Rini Widyantini, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Direktur Utama Bulog Wahyu Suparyono dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi membahas konsep transformasi, keuangan, hingga status kepegawaian.

Setelah bertransformasi, kata Zulkifli, Bulog akan menjadi lembaga yang sangat kuat karena bertugas menjadi penyangga pasokan dan stabilisasi harga pangan nasional.

“Dengan transformasi itu, Bulog nanti menjadi lembaga yang sangat kuat.Dia juga sebagai stabilisator, juga penyangga. Cuma, ada dua cara tadi, melalui perpres atau undang-undang,” katanya.

Zulkifli berharap transformasi itu bisa cepat berjalan guna mendukung swasembada pangan yang ditargetkan bisa tercapai pada 2027.Dengan transformasi, Bulog tidak perlu memperhitungkan untung-rugi, seperti fungsi yang saat ini dijalankan sebagai korporasi atau BUMN.

Agak Terlambat

Pakar pertanian dariUPN Veteran Jawa Timur, Surabaya, Zainal Abidin, menyambut baik rencana Bulog menyerap gabah dan jagung petani, tanpa memperhitungkan untung dan rugi.

“Kalau itu bisa terealisasi, akan sangat baik sekali untuk meletakkan dasar yang kuat menuju swasembada pangan. Kebijakan menyerap hasil petani sendiri dengan nilai proper sebetulnya bukan hal baru, karena sudah banyak dilakukan negara lain dan berhasil,” katanya.

Meskipun agak terlambat, tapi hal itu positif sekali dan perlu didukung. “Karena tidak akan ada swasembada pangan kalau orang yang menanam padinya sendiri masih miskin dan terlilit ijon,” kata Zainal.

Petani dan orang desa harus lebih dahulu hidup layak secara wajar, baru mereka bisa menghasilkan komoditas pangan yang diharapkan.

“Sekarang tinggal kita tunggu saja, sejauh mana program dan kebijakan ini berjalan. Dengan rencana ini, pemerintah harus bisa membuktikan keseriusannya membangun swasembada pangan,” tuturnya.

Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi, menyambut positif rencana transformasi Bulog. SPI berharap banyak dengan rencana transformasi tersebut, khususnya manfaatnya ke kehidupan produsen pangan dalam negeri atau petani.

“Transformasi Bulog diharapkan bisa menjadi jawaban kendala yang sering dihadapi petani, terutama tentang jaminan harga yang menguntungkan petani dan penyerapan hasil panen,” tegas Qomar.

Bulog, katanya, bisa saja mencari keuntungan untuk memastikan keberlanjutan lembaga, tetapi prioritas utamanya adalah menjalankan tugas, bukan mencari keuntungan.

Selain membantu serapan produksi petani, dia sangat berharap Bulog menjalankan perannya menjaga stabilitas harga pangan.

Redaktur: Vitto Budi

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.