Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Resensi film

"Bullet Train" Balut Aksi dan Kejutan dalam Kereta Cepat Jepang

Foto : ANTARA/Sony Pictures
A   A   A   Pengaturan Font

Berlatar hampir sepenuhnya di rangkaian gerbong kereta peluru, sutradara dan penulis naskah harus lihai merangkai adegan (scene) agar petualangan ini tidak membosankan untuk audiens.

Leitch, yang dikenal dengan karya-karya seperti Atomic Blonde (2017), Deadpool 2 (2018), dan Hobbs & Shaw (2019), agaknya masih menggunakan formula yang sama untuk Bullet Train, yakni gabungan aksi dengan elemen "kekerasan" yang cukup brutal namun dibalut sentuhan humor yang membuat penonton terkejut sekaligus menghibur dalam waktu bersamaan.

Upaya Leitch untuk menyatukan aksi brutal, humor, dan drama menyentuh pun bisa dibilang cukup berhasil. Terdapat beberapa adegan dan dialog yang sesekali mengaduk perasaan. Hanya saja, durasi film selama 2 jam agaknya tidak bisa menjelaskan latar belakang dan motif sederet karakter ini dengan dalam.

Namun, para aktor yang memerankan tokoh-tokoh utama dalam film ini mampu memiliki spotlight mereka. Salah satu yang tak bisa dilupakan adalah duo Taylor-Johnson dan Henry yang masing-masing memerankan Tangerine dan Lemon.

Seperti di dalam novel, Lemon menyukai serial animasi Thomas the Tank Engine. Obsesinya yang besar pada animasi tentang kereta api tersebut menimbulkan tingkah dan guyonan yang mengocok perut. Ditambah dengan dinamika dan aksinya bersama Tangerine, semakin membuat duo ini begitu menyegarkan dan mudah dinikmati seperti layaknya segelas es jeruk dan lemonade.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top