Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebakaran di Amazon I Bolsonaro Minta Macron Tarik Hinaan Sebagai Syarat Bantuan

Brasil Mau Terima Bantuan Asing

Foto : AFP/EVARISTO SARizal

Jair Bolsonaro

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro menyatakan mau menerima bantuan asing untuk menyelamatkan hutan hujan Amazon dari ancaman kebakaran hebat dengan syarat bantuan itu harus dikelola sendiri oleh negaranya.

PORTO VELHO - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, menyatakan mau menerima bantuan asing bagi melawan bencana kebakaran yang menghancurkan hutan hujan Amazon, dengan syarat negaranya yang bakal mengendalikan bantuan tersebut.

Kesediaan Presiden Bolsonaro itu disampaikan oleh juru bicaranya pada Selasa (27/8), setelah sebelumnya Presiden Brasil itu menolak bantuan dana dari G7 karena merasa terhina atas pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang menyudutkannya terkait kebakaran hutan hujan terbesar di dunia itu.

"Pemerintah Brasil melalui Presiden Bolsonaro mau menerima dukungan keuangan dari organisasi-organisasi maupun dari negara-negara lain," kata Otavio Rego Barros pada awak media di Brasilia. "Namun patut ditegaskan bahwa sumbangan uang yang masuk ke Brasil, harus dikontrol oleh warga Brasil sendiri," imbuh dia.

Perang mulut antara Bolsonaro dan Macron terkait kebakaran hutan di Amazon, dikhawatirkan bisa menghantam kesepakatan dagang antara Uni Eropa dan negara-negara Amerika Latin. Seorang petinggi Brasil pada Senin (26/8) lalu, menolak tawaran uang senilai 20 juta dollar AS dari negara-negara G7 untuk menangani kebakaran hutan di Brasil dan Bolivia.

Pada Selasa lalu, Presiden Bolsonaro mengatakan bahwa Presiden Macron harus menarik hinaan terhadapnya sebagai syarat untuk perundingan atau menerima bantuan apapun dari Prancis.

Sepanjang pekan lalu, cekcok antara Macron dan Bolsonaro semakin sengit. Macron menuding Bolsonaro berbohong padanya terkait komitmen-komitmennya terhadap perubahan iklim dan mengancam akan menghalangi kesepakatan dagang UE-Mercosur yang melibatkan Brasil.

Presiden Bolsonaro menyerang balik Macron dan menuding Presiden Prancis itu memperlakukan Brasil layaknya sebuah koloni atau negara tak bertuan.

Sementara itu perkembangan terbaru dari kebakaran hutan Amazon dilaporkan telah terdapat 1.659 titik api baru di Brasil antara Minggu (25/8) hingga Senin lalu, dimana setengah titik api itu terjadi di wilayah cekungan Amazon. Titik api baru ini menambah total titik api yang terjadi sepanjang tahun ini menjadi 82.285 dan angka ini merupakan terbesar sejak 2013.

KTT Darurat

Pada saat bersamaan, Peru dan Kolombia menyerukan agar digelar KTT darurat Amazon yang diikuti oleh sejumlah negara di kawasan untuk mengkoordinasikan strategi bagi melindungi hutan hujan yang saat ini terancam kebakaran.

Hutan hujan Amazon dikenal sebagai paru-paru planet Bumi, dan saat ini tengah menderita akibat musibah kebakaran hebat yang memicu kecaman global.

"Kami menyerukan dilaksanakannya pertemuan tingkat tinggi darurat pada 6 September mendatang di Kolombia, untuk mengabungkan kekuatan untuk melindungi hutan hujan," demikian pernyataan bersama dari Presiden Peru, Martin Vizcarra, dan Presiden Kolombia, Ivan Duque.

"Kami menyadari pentingnya untuk menggabungkan kekuatan bagi melindungi kawasan Amazon yang merupakan salah satu ekosistem paling penting bagi keberlangsungan planet kita," imbuh pernyataan bersama itu.

Dalam keterangannya, Presiden Duque mengatakan bahwa Amazon adalah paru-paru yang menguntungkan dunia karena fungsinya yang dapat menetralisir gas-gas rumah kaca, sumber air dan perlindungan bagi keanekaragaman hayati. "Oleh karena itu upaya perlindungan bagi Amazon memerlukan koordinasi dalam skala global," pungkas Presiden Kolombia itu. ang/SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top