Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 18 Okt 2022, 00:00 WIB

BPS Perkirakan Produksi Padi Nasional Naik 2,29% pada 2022

PRODUKSI PADI NASIONAL I Petani membersihkan gabah di Kelurahan Tawaeli di Palu, Sulteng, pekan lalu. BPS memperkirakan produksi padi nasional mencapai 32,07 juta ton pada 2022

Foto: ANTARA/MOHAMAD HAMZAH

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi padi nasional mencapai 32,07 juta ton pada 2022, meningkat 0,72 juta ton atau 2,29 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 31,36 juta ton.

"Jadi, potensi produksi beras nasional sepanjang tiga bulan ke depan pada Oktober-Desember 2022 diperkirakan sebesar 5,90 juta ton, meningkat 0,78 juta ton atau 15,12 persen dibandingkan 2021 yang angkanya 5,13 juta ton," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, di Jakarta, Senin (17/10).

Seperti dikutip dari Antara, jika dilihat produksi beras per pulau, kontribusi terbesar ada di Pulau Jawa, yakni sebesar 56,12 persen atau 18 juta ton, di mana 31,07 persen produksi berada di Jawa Timur.

Kontribusi produksi beras kedua yakni Pulau Sumatera sebesar 20,41 persen atau sebesar 6,55 juta ton, provinsi dengan produksi terbesar yaitu Sumatera Selatan yang berkontribusi 24,20 persen.

Selanjutnya yakni Sulawesi yang berkontribusi 13,39 persen untuk memproduksi beras 4,30 juta ton. Daerah penghasil beras terbesar yakni Sulawesi Selatan. Kontribusi selanjutnya yakni sebesar 5,22 persen dari Bali dan Nusa Tenggara yang mencapai 1,67 juta ton dengan daerah produsen beras terbesar yaitu Nusa Tenggara Barat.

Terakhir yakni Kalimantan yang berkontribusi 4,26 persen dengan produksi beras 1,37 juta ton serta Maluku dan Papua sebesar 0,59 persen yang memproduksi 0,19 juta ton.

Hasil Survei

Setianto menyampaikan data produktivitas diperoleh dari hasil survei ubinan sepanjang tahun. Produksi padi kemudian dikonversi menjadi beras, dengan mengonversi gabah ke beras.

"Perhitungan produksi beras ini sudah mengeluarkan gabah dan beras yang tercecer, serta gabah dan beras yang digunakan untuk komoditas nonpangan atau untuk pakan, bibit, dan bahan baku industri nonpangan," ujar Setianto.

Dengan demikian, produksi beras yang dirilis adalah produksi beras untuk pangan masyarakat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (PTPH) Provinsi Riau, Syahfalefi mengatakan pihaknya berupaya mengembangkan varietas unggul padi gogo spesifik Riau sesuai dengan iklim dan kondisi lahan guna meningkatkan produktivitas komoditas non migas itu.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.