Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sumber Pendanaan

BPD Diminta Agresif Atasi Kekurangan Likuiditas

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Seluruh bank pembangunan daerah (BPD) di Indonesia diminta lebih aktif bertransaksi di pasar keuangan dan mengoptimalkan instrumen-instrumen pendanaan. Hal itu dimaksudkan agar BPD bisa mengatasi kekurangan likuiditas sehingga dapat menggenjot pertumbuhan kredit.

Direktur Eksekutif Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Wimran Ismaun usai diskusi ekonomi digital di Jakarta, Kamis (11/4), mengatakan sebenarnya sudah banyak BPD yang memanfaatkan instrumen pasar keuangan, seperti fasilitas repo (persetujuan pembelian kembali) surat utang, penerbitan instrumen utang, maupun pinjam meminjam di pasar uang antar bank (PUAB).

Baca Juga :
Pergeseran Pola Tanam

Namun, likuiditas yang ditransaksikan BPD dari pasar, jumlahnya belum signifikan, apalagi jika dibandingkan bank-bank nasional. Di sisi lain, kata Wimran, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta BPD untuk menggenjot pertumbuhan kredit hingga di atas 10 persen, mendekati pertumbuhan kredit bank-bank besar di 12 persen.

"Nilai transaksi di pasar memang jumlahnya belum signifikan kalau dibandingkan bank-bank nasional, tapi kami selalu aktif," ujar dia. "Sebenarnya kredit tumbuh dua digit bagi BPD itu cukup sulit tahun ini karena ada tantangan likuiditas," tambahnya.

Salah satu tantangan yang dihadapi BDP agar bisa lebih aktif mengoptimalkan instrumen di pasar keuangan, menurut Asbanda, adalah peningkatan kompetensi bidang treasuri BPD.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top