Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BPBD Sumsel Optimalkan Patroli Udara Cegah Karhutla

Foto : ANTARA/Yudi Abdullah

Helikopter patroli karhutla.

A   A   A   Pengaturan Font

Palembang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mengoptimalkan patroli udara bersama Satgas Gabungan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Untuk mencegah terjadinya karhutla pada puncak musim kemarau sekarang ini, kegiatan patroli, pemadaman, dan pembasahan lahan dari udara didukung 11 helikopter akhir-akhir ini lebih dioptimalkan," kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, di Palembang, Senin.

Menurut dia, optimalisasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan karhutladari udara dilakukan di sejumlah daerah rawankarhutla.

"Saat ini ada dua helikopter untuk patroli dan sembilan helikopter pembom air yang salah satunya jenis Kamov RA 31109 siaga untuk pencegahan dan penanggulangan karhutla dari udara," katanya.

Berdasarkan data, selama musim kemarau 2024 initerjadi karhutla di lahan seluas 750,83 hektare dengan rincian di lahan gambut 308,56 hektaredan lahan mineral 442,26 hektare.

Kebakaran hutan dan lahan pertanian/perkebunan itu tersebar di sejumlah daerah rawan karhutla seperti Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Dalam beberapa hari terakhir di sejumlah daerah rawan karhutla kembali terdapat titik panas, namun bisa cepat diatasi oleh petugas yang patroli sehingga tidak mengakibatkan kebakaran yang dapat menimbulkan bencana kabut asap.

"Berkat kesiapsiagaan petugas BPBD bersama Satgas Gabungan Penanggulangan Karhutla dan bantuan masyarakat hingga kini karhutlabesar yang berpotensi menimbulkan bencana kabut asap dapat dicegah," ujarnya.

Untuk mencegah terjadinya karhutla dan bencana kabut asap, pihaknya terus berupaya melakukan patroli untuk mengecek kondisi kawasan hutan dan lahan.

"Jika terpantau kebakaran kawasan hutan dan lahan pertanian/perkebunan milik masyarakat dan perusahaan perkebunan dapat dilakukan tindakan cepat dan tepat sehingga tidak meluas menjadi kebakaran besar yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan serta gangguan kesehatan dan aktivitas masyarakat akibat asap yang ditimbulkan dari karhutla," ujar Sudirman.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top